Saturday, March 8, 2014

Suarez yang Sudah Lebih Kalem dan Tampil Produktif


Foto : Getty Images/Mike Hewitt


Liverpool - Striker Liverpool Luis Suarez pernah dikenal sebagai pribadi yang kerap berbuat ulah di atas lapangan. Tapi, dia kini sudah menjadi sosol yang berbeda dan sedang ada di puncak performa.

Sederet kisah kontroversial tak ingin diingat-ingat lagi oleh Suarez. Kasus 'kanibal' menggigit lengan bek Chelsea Branislav Ivanovic, yang berbuah sanksi 10 laga, dan kasus rasisme yang melibatkan Patrice Evra adalah contohnya.

Soal jadi ‘kanibal’ Suarez juga pernah melakukan hal yang sama ketika masih berada di Ajax Amsterdam. Kala itu, dia mendapatkan hukuman skorsing tujuh laga. 

Suarez yang sudah menjadi 'anak baik', juga mulai memberikan kontribusi positif buat The Reds. Dia menjadi topskorer sementara Premier League dengan lesakkan 24 gol. Tak cuma piawai membobol gawang lawan, dia juga membukukan 10 assist.

Suami Sofia Balbi itu pun lantas mengungkapkan suanasa hatinya yang sedang berbahagia kepada Four Four Two dan dikutip situs resmi klub. 

“Saya berusia 27 tahun saat ini, ada di puncak performa dan merasa sangat bahagia dengan klub. Saya jadi bagian sepakbola terbesar di dunia: Premier League,” ujar Suarez. 

“Saya menikmati setiap pertandingan dan keluarga saya tinggal di sini, itu yang penting. Saya menyukai kemenangan; saya benci kekalahan."

“Saya salah satu pemain terbaik di dunia, jadi saya mempunyai kesempatan memenangkan apapun -meski juga sesekali kalah- itu yang menjadi motivasi saya. Saya seorang yang ambisius. Saya ingin menang dan tak akan berhenti hingga mencetak satu gol, dua, dan lebih banyak lagi." 

“Saya ingin menikmati masa-masa di sini dan periode ini. Setiap pemain harus hidup di masa kini, menikmati apa yang sedang dilakukan. Memikirkan tentang masa kecil dan ketika di Ajax tidak akan membantu saya di lapangan." 

“Saya ingin tetap berada di posisi itu dan menatap masa depan. Anda harus move on dari apa yang terjadi di masa lalu,” ucap Suarez.

Suarez itu juga mengungkapkan kunci sukses bisa moncer di Premier League hingga mampu tampil produktif. 

“Saya tak menerima peluang dengan ingin melakukan hal paling sulit atau apapun yang seperti itu. Yang saya pikirkan adalah kesempatan yang mudah di jalur itu, karena jika gagal, maka akan melekat di pikiran," ujar Anak keempat dari tujuh bersaudara itu.

“Pada dasarnya, peningkatan ini terjadi saat latihan dan kepercayaan diri akan tumbuh. Itulah bagaimana perubahan terjadi. Di lapangan, saya tak merasa tak ada yang berubah."

“Seiring pertambahan tahun, saya makin matang pula. Anda akan lebih cerdas, berpikir lebih dan belajar dari kesalahan yang pernah dibuat. Saya selalu tahu saat saya bermain bagus atau bermain jelek. 

“Itu sama dengan ketika saya membuat kesalahan dan setelahnya. Situasi seperti itu menggambarkan betapa jauhnya saya sejak meninggalkan Uruguay di usia 19 tahun. Saya belajar banyak,” ucap pria bernama lengkap Luis Alberto Suarez Diaz itu.

Femidiah - detikSport

(fem/cas)

http://sport.detik.com/sepakbola/read/2014/03/07/221125/2519622/72/2/suarez-yang-sudah-lebih-kalem-dan-tampil-produktif





Thursday, March 6, 2014

Jose Mourinho Jagokan Inggris Juara Piala Dunia 2014

Jose Mourinho Jagokan Inggris Juara Piala Dunia 2014
Foto : www.sbobetmania.net


TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Meski berasal dari Portugal, Jose Mourinho kerap menunjukkan kecintaan dan dukungannya kepada sepak bola Inggris. Bahkan, dia pun tak ragu dengan peluang timnas Inggris di Piala Dunia 2014 di Brasil.
Mourinho yakin, skuad asuhan Roy Hodgson punya peluang menjadi juara Piala Dunia. Dia beralasan, pengalaman para penggawa Inggris di kompetisi Eropa bersama klub masing-masing turut berperan terhadap kemajuan kualitas The Three Lions.
"Timnas Inggris? Semua orang berkata, 'tidak, tidak, tidak, tidak', sedangkan saya berkata 'kenapa tidak?'. Karena saya tidak paham kenapa tidak. Ketika melihat para pemain dan klub tempat mereka bermain, saya tak mengerti mengapa suatu saat nanti itu tidak bisa terjadi." bilang Mourinho.
"Mereka paham bagaimana bermain untuk tim besar, mereka tampil di Liga Champions, yang merupakan kompetisi tersulit di dunia sepak bola, jadi, saya tak melihat alasan kenapa mereka tak bisa juara. Suatu hari, mereka akan meraih gelar juara," sambungnya.
Di Piala Dunia 2014, Inggris akan memulai laga melawan Italia pada 14 Juni di Manaus. Selain Italia, The Three Lions juga tergabung dalam satu grup dengan Uruguay dan Kosta Rika.
"Saya tak merasa Italia dan Uruguay akan mudah menghadapi Inggris. Kekalahan pertama akan membuat tim berada dalam situasi sulit," pungkas dia.
Editor: Toni Bramantoro
Sumber: Duniasoccer.com

Duniasoccer/irawan