Thursday, January 15, 2015

Mancini: Musim Depan, Inter Berjuang untuk "Scudetto"




AFP Photo/Tiziana Fabi

 Pelatih Inter Milan, Roberto Mancini, menjanjikan para pendukungnya bahwa I Nerazzurri akan berjuang untuk scudetto pada musim depan. Mancini menganggap musim ini scudetto merupakan hal mustahil bagi Inter.

Inter masih berkutat di papan tengah klasemen Serie-A hingga pekan ke-18. Inter baru mengumpulkan 25 poin dan tertinggal 18 poin dari pemimpin klasemen sementara, Juventus.

"Kami mengalami dua kekalahan pada laga awal. Tetapi, kami telah berkembang pesat," kata Mancini dalam sebuah wawancara dengan Corriere della Sera.

"Saya di sini karena saya percaya Inter bisa kembali menjadi seperti apa. Saya di sini untuk memberikan perubahan. Setelah memikirkan tempat ketiga sedikit mengganggu saya, tahun depan kami akan berjuang untuk scudetto," janji Mancini.

Sebelumnya, Mancini pernah menangani Inter pada 2004-2008. Selama periode tersebut, Mancini memberikan tiga gelar scudetto, dua gelar Coppa Italia, dan dua trofi Piala Super Italia.


http://bola.kompas.com/read/2015/01/15/10040028/Mancini.Musim.Depan.Inter.Berjuang.untuk.Scudetto.

Penulis: Okky Herman Dilaga
Editor: Aloysius Gonsaga AE

Wednesday, December 17, 2014

Piala AFF 2014: Keajaiban Malaysia



Foto : AFP/Str

Penulis : Hendro Santoso

Kesebelasan Negeri Jiran ini telah menjadi fenomena tersendiri dalam kiprahnya mengikuti Piala AFF 2014. Malaysia memang bukan Tim unggulan untuk memenangkan Piala AFF 2014 jika dibandingkan dengan Vietnam dan Thailand bahkan Singapore. Berada di Grup B pun Malaysia tidak diunggulkan untuk lolos dari fase Grup karena di sana ada Tuan Rumah sekaligus Sang Juara bertahan Singapore dan Thailand yang menjadi unggulan untuk lolos menuju semi final.

Nah coba perhatikan. Ini adalah keajaiban pertama Malaysia. Saat itu pada pertandingan terakhir fase Grup B, Malaysia menang secara dramatis atas Tuan Rumah Singapura pada Sabtu 29 November 2014 yang lalu. Padahal Singapore hanya butuh bermain seri sudah cukup membuat negara ini lolos ke semi final. Jika seri, Singapore akan mendapat nilai 4 sedangkan Malaysia tetap 1 hasil bermain imbang dengan Myanmar. Bayangkan ada dua gol pada injury time yang membuat Harimau Malaya menang 3-1 atas sang juara bertahan sehingga mereka berhak maju ke semifinal dengan nilai 4 sedangkan Singapore tetap memiliki nilai 3. Malaysia mendampingi Thailand sebagai juara grup setelah waktu itu menang 2-0 atas Myanmar.

Dihadapan suporternya sendiri, Singapura justru tak berkutik. Saat itu masih  bermain tanpa gol di paruh pertama, namun akhirnya mereka gagal mempertahankan performanya di paruh kedua karena gawangnya kebobolan pada menit ke-61 lewat gol Safee Sali. Ketinggalan dengan gol ini kembali Singapura sempat menguak asa untuk tetap berkiprah di event dua tahunan ini setelah Khairul Amri mencetak gol balasan pada menit ke-83, memanfaatkan bola rebound tendangan bebas yang tak sempurna ditepis kiper Malaysia. Setelah itu dimulailah keajaiban Malaysia. Situasi pertandingan cepat berubah drastis.karena saat injury time, Malaysia bisa membuat gol kemenangan melalui penalti Mohd Shafiq Bin Rahim. Keajaiban berlanjut karena Singapore yang merasa tertinggal dalam waktu yang terbatas, tak punya pilihan selain menyerang habis-habisan. Saat itu bahkan kiper pun ikut membantu serangan demi mencari gol balasan. Namun jangankan mencetak gol malah ternyata gawang Singapura justru kebobolan lagi melalui serangan balik, Mahayuddin dengan mudah menceploskan bola ke gawang Singapore yang sudah kosong. Dramatis penuh keajaiban. Sungguh Malaysia sedang on fire dengan keajaibannya.

Saat Malaysia lolos ke semifinal melawan Vietnam dan pada leg pertama dikalahkan Vietnam di kandang sendiri dengan skore 1-2 hampir semua orang sudah melupakan keajaiban Malaysia. Keajaiban tidak mungkin berulang dua kali, mungkin begitu pendapat para pengamat sama ketika Belanda dengan kejamnya membantai Juara Dunia Spanyol saat Piala Dunia Brazil. Ternyata keajaiban Belanda harus terhenti oleh Argentina di semifinal.

Nah tapi ini Malaysia. Mereka ternyata mengulang keajaiban kedua di semifinal. Seperti sudah kita ketahui bersama pada pertandingan leg kedua di Vietnam, Malaysia berhasil mengalahkan Tuan rumah Vietnam dengan skore telah 4-2. Padahal Vietnam hanya butuh bermain imbang saja sudah meloloskan mereka ke puncak perebutan Tahta Juara AFF 2014. Empat gol di babak pertama merupakan keajaiban gawang Vietnam dan pertahanan yang rapuh bagi para defender mereka. Pertandingan baru 3 menit sebuah pinalti sudah membuat Malaysia unggul. Ada dua gol lagi yang begitu mudah dicetak ditengah-tengah pertahanan Vietnam yang buruk dan satu gol bunuh diri. Benar-benar Malaysia sudah mengulang keajaiban mereka. Gara gara ini Federasi Sepakbola Vietnam akan melakukan investigasi akibat kekalahan yang ajaib ini.

Apakah Malaysia akan membuat keajaiban ketiga saat bertandang ke stadion Rajamangala, Bangkok pada Rabu 17 Desember 2014. Wah coba simak tekad Thailand yang selalu gagal dalam 12 tahun terakhir di turnamen sepak bola antarbangsa Asia Tenggara itu. “Target kami meraih juara,” kata pelatih timnas Thailand Kiatisak Senamuang seperti dikutip Bangkok Post. Mereka bertekad memenangkan pertandingan leg pertama ini agar pada pertandingan leg kedua di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu 20 Desember 2014 akan lebih mudah meraih target juara.  Bagaimanapun Malaysia sudah ditunggu suporter Thailand karena 50 ribu tempat duduk di Stadion Rajamangala sudah habis terjual. Begitu kuatnya tekad Thailand namun Malysia juga tidak kalah bertekad untuk membuat keajaiban ketiga.

Kita tunggu bersama mampukah Malaysia membuat keajaiban ketiga saat di Stadion Rajamangala?. Atau keajaiban itu mereka ukir di Stadion Bukit Jalil, Kualalumpur?. Wait and see wahai Malaysia yang ajaib ini. Apapun itu keajaiban Malaysia mungkin masih kalah dengan keajaiban pertandingan PSS-Sleman melawan PSIS Semarang. Entahlah.

Bandung 15 Desember 2014.