Wednesday, July 9, 2014

Messi Melawan Van Gaal


Lionel Messi - Argentina (Foto : brazil2014.kompas.com)

Oleh Hendro Santoso

Diantara semi finalis Piala Dunia 2014 hanya Belanda yang belum pernah meraih  juara. Brazil adalah peraih 5 kali Juara Dunia yaitu tahun 1958, 1962, 1990, 1994 dan 2002. Germany peraih 3 kali Juara Dunia yaitu tahun 1954, 1974 dan 1990 sedangkan Argentina peraih 2 kali yaitu pada tahun 1978 dan 1986.

Timnas Belanda layak percaya diri menghadapi timnas Argentina pada babak semifinal Rabu 9 Juli 2014 atau Kamis 10 Juli pk 03.00 dini hari mendatang di Arena de Sao Paulo. Belanda memiliki catatan bagus setiap kali berjumpa Argentina pada semua ajang. Secara keseluruhan kedua tim telah delapan kali bertemu. Belanda mengungguli Argentina sejauh ini. De Oranje memetik empat kemenangan dan dua kali kalah. Sisanya kedua tim bermain imbang. Dari delapan pertemuan itu, empat di antaranya terjadi di Piala Dunia. Pertemuan pertama terjadi pada Piala Dunia 1974. Belanda sukses mempermalukan tim Tango dengan skor telak 4-0. Empat tahun kemudian Argentina mampu membalas kekalahan itu dengan skor 3-1 pada partai puncak di Piala Dunia 1978. Belanda membalas kekalahan itu 20 tahun kemudian pada babak perempat final. Skuat asuhan Guus Hiddink menumbangkan Argentina dengan skor 2-1 melalui sumbangan gol Patrick Kluivert dan gol cantik Dennis Bergkamp. Kedua tim kemudian bermain imbang tanpa gol pada fase grup Piala Dunia 2006.

Arjen Robben dengan penuh percaya diri mengatakan bahwa hasil yang diraih sejauh ini merupakan buah dari tekad kuat para pemain Belanda demi gelar juara Piala Dunia 2014. Pemain yang membela Bayern Munchen ini masih merasakan kekecewaan pada saat Piala Dunia 2010 Afrika Selatan yang hampir saja meraih gelar juara andai saja tidak dipecundangi Spanyol di babak final.
Akhirnya dendam 4 tahun yang lalu terbalas juga ketika di awal laga, Belanda berhasil membalas sakit hatinya empat tahun lalu dengan mengalahkan tim matador dengan skor telak 5-1. Kala itu, Robben mencetak dua diantara 5 gol yang dicetak ke gawang Iker Casillas. Keberhasilan Belanda hingga masuk ke babak semi final merupakan buah dari kekompakan tim De Oranje. Selain itu Belanda beuntung memiliki pelatih sekelas Luis Van Gaal yang hebat dalam meramu strategi.
“Kami memiliki pelatih yang hebat. Dia tahu persis waktu yang tepat untuk memasukkan seorang pemain. Dia juga paham bagaimana cara mengubah permainan. Dia pelatih fantastis,” ujar Robben. Van Gaal sendiri merasa beruntung melatih tim yang siap untuk berbagai kemungkinan perubahan. ”Kami banyak mengubah permainan. Untungnya para pemain memiliki pemahaman dan spirit yang mampu mengantarkan kami menuju kemenangan,” katanya. Perubahan formasi yang diterapkan terbukti ampuh. Belanda berhasil menguasai jalannya laga dan meraih kemenangan penting terutama saat mengalahkan Spanyol dan menang atas Meksiko di perempat final melalui gol Wesley Sneijder dan Klaas Jan Huntelaar pada menit ke-88 dan 90+4.

Apakah yang akan dilakukan Van Gaal untuk meredam Argentina di semi final nanti malam?. Apakah akan menerapkan pola 5-3-2 saat berhasil mengalahkan Spanyol atau pola 3-5-2 dan 4-3-3 ketika berhasil mengalahkan Mexiko?. Lalu apakah Van Gaal akan menugaskan pemain tertentu untuk menjaga Messi ?.

Kombinasi Daley Blind-Sneijder-Robben/Van Persie di sisi kiri serangan Belanda akan memegang peranan penting dalam menembus serangan lawan. Blind sendiri memiliki umpan lambung dari dalam yang cukup baik untuk menyuplai bola bagi van Persie. Kombinasi keduanya bisa jadi senjata tajam untuk menembus jebakan offside lini pertahanan Argentina. Belanda masih memilki stok cadangan yang bisa mengubah pertandingan dalam diri Memphis Depay, Klaas-Jan Huntelaar dan Leroy Fer. Sementara itu untuk meredam Messi mungkin seorang Nigel de Jong akan ditugaskan menempel ketat Messi kemanapun dia pergi. Kunci satu-satunya untuk mengalahkan Argentina adalah  mematikan Messi. Sementara itu keharmonisan trio center back Belanda, mengingat trio Indi-Vlaa-De Vrij adalah komposisi lini belakang paling padu yang dapat mengamankan Belanda dari serangan Argentina.

Arjen Robben dan Messi adalah dua pemain yang akan menjadi pembeda bagi kedua Tim dan Van Gaal adalah Penentu kemenangan Belanda jika Pelatih ini tepat menerapkan strateginya.
Mari kita lihat Van Gaal versus Messi. Siapa yang menang?. Maka tiket final ada dalam genggaman. Salam.

Bandung 9 Juli 2014


Tuesday, July 8, 2014

Jerman Hati-hati Jangan Remehkan Brazil


Thiago Silva yang mungkin absen di semi final (Foto : brasil2014.kompas.com)

Oleh : Hendro Santoso
Saat ini mungkin untuk pertama kalinya Brazil diposisikan sebagai Tim underdog ketika menjumpai Jerman pada semi final Piala Dunia 2014, hanya karena Brazil tidak bisa diperkuat Neymar akibat cedera. Brazil dan Jerman akan berhadapan di Stadion Estadio Mineirao, Rabu 9 Juli 2014 dini hari pk. 03.00 WIB. Seperti sudah kita ketahui bahwa partai krusial ini akan minus Neymar yang mengalami cedera pada penutupan laga perempat final kala Brasil mengalahkan Kolombia 2-1.

Banyak pengamat Brazil tanpa Neymar adalah kesebelasan yang pincang karena selama ini Brazil selalu tergantung kepada Neymar. Fakta ini memang benar karena sejauh ini peran Neymar dalam Timnas Brazil sangat dominan sehingga publik Brasil mengkhawatirkan hilangnya Neymar dari skuat Luis Filipe Scolari akan melemahkan daya serang Brasil. Apalagi lawan yang akan dihadapi di partai semi final adalah Jerman, sebuah Tim yang sangat solid dan kolektif dalam kerja sama Tim. Apakah sedemikian menyedihkan kondisi Brazil saat ini sehingga harus menjadi Tim underdog?.

Menurut Ronaldo mantan bintang sepakbola Brazil berusia 37 tahun pemegang top skor Piala Dunia dengan 15 gol ini mengatakan bahwa Brasil memiliki keunikan yang jarang ditemukan pada negara lain. Brasil tidak pernah bergantung pada seorang pemain. Selecao telah membuktikan pada masa-masa sebelumnya tidak pernah tergantung kepada satu pemain.
“Pele pernah cedera pada Piala Dunia 1962 dan posisinya digantikan namun yang terjadi Brasil tetap memenangkan Piala Dunia,” ujar Ronaldo. “Jika Jerman menganggap Brasil akan melemah, mengalami gangguan apa lagi tak berdaya karena salah seorang pemainnya cedera, bahkan jika yang cedera itu Neymar, Jerman salah. Jerman salah dalam memahami tim Brasil,” demikian Ronaldo menambahkan seperti dilansir Goal. Negara dengan rekor trofi juara Piala Dunia terbanyak yang dipegang oleh Brasil (1958, 1962, 1970, 1994 dan 2002) ini sekarang sedang diuji untuk mempertahankan kehormatan sejatinya sebagai pemegang Juara Dunia terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia. Sudah sebanyak 210 gol diciptakan oleh Tim Brazil selama Piala Dunia berlangsung dan rekor ini belum dipecahkan negara lain hingga saat ini.

Lihat tekad para Pemain Brazil lainnya yang mengatakan kami akan mempersembahkan Trophy Piala Dunia ini untuk Neymar. Dua ratus juta rakyat Brazil akan mendukung kesebelasannya baik yang hanya dengan doa maupun yang datang langsung ke Stadion. Tentu saja apa yang akan mereka lakukan sangat dasyat bagi kemenangan Brazil sebagai tuan rumah. Apapun juga akan dilakukan para Pemain Brazil untuk menjaga kehormatan negaranya.

Sekarang tergantung Sang Pelatih Mr Big Phil untuk meramu strategi apa yang akan diterapkan saat melawan Jerman nanti. Kecerdikan Big Phil untuk membangkitkan semangat juang para pemain Brazil juga sangat menentukan kemenangan Brazil pada semi final ini. Tidak perlu Jogoboneto, sepakbola sekarang adalah sepakbola hasil. Jogoboneto sendiri faktanya memang sudah ditinggalkan Tim Brazil selama Piala Dunia 2014 berlangsung ini bahkan seorang Van Gaal pun lebih suka menerapkan pola 5-3-2 yang diterapkan Belanda seperti saat melawan Timnas Spanyol, bukan total footballnya Belanda. Fenomena inilah yang harus diwaspadai Jerman.

Jerman hati-hati,jangan remehkan Brazil. Salam.

Daftar Bacaan : Goal.com, Republika.co.id

Bandung 7 Juli 2014.