Sunday, July 13, 2014

Germany Memutus Mitos Dan Sejarah Messi


Neymar dan Messi (Foto brazil2014.kompas.com)

Oleh : Hendro Santoso

Sejarah Piala Dunia ini pasti sudah banyak ditulis, diulas dan diketahui oleh para Penggemar sepakbola. Namun tidak apa apa hanya sekedar mereview saja bahwa sampai sejauh ini belum pernah ada tim Eropa yang mampu menjuarai Piala Dunia yang digelar di benua Amerika.

Fakta sudah tujuh Piala Dunia diselenggarakan di Benua Amerika yaitu pada tahun 1930, 1950, 1962, 1970, 1978, 1986, dan 1994. Sejauh itu tim-tim yang keluar sebagai juara selalu tim dari benua Amerika yaitu Brasil tiga kali, Uruguay dan Argentina masing-masing dua kali. Hanya Brasil satu-satunya Negara yang bisa juara Piala Dunia di luar Benua Amerika yaitu di Swedia tahun 1958 dan Korea-Jepang 2002. Sedangkan Spanyol adalah Negara Eropa satu-satunya yang bisa juara diluar Benua Eropa yaitu ketika merebut Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Germany memiliki raihan delapan kali sebagai finalis dan berhasil tiga kali juara. Sementara Argentina berhasil meraih lima kali sebagai finalis dengan raihan dua kali juara. Germany peraih 3 kali Juara Dunia yaitu tahun 1954, 1974 dan 1990 sedangkan Argentina peraih 2 kali yaitu pada tahun 1978 dan 1986. Terakhir mereka bertemu dalam final Piala Dunia tahun 1990 yang dimenangkan Germany melalui tendangan penalty Brehme.

Final 2014 adalah ulangan pertemuan terakhir mereka 24 tahun yang lalu. Sebenarnya di atas kertas Tim Tango Argentina bisa menjuarai Piala Dunia 2014, karena  memiliki statistic keunggulan pertemuan terhadap Germany. Kita simak bahwa kedua tim telah 20 kali bertemu pada berbagai ajang. Secara keseluruhan Argentina lebih unggul daripada Germany dengan sembilan kemenangan, sedangkan Germany tujuh kali menang. Sisanya, empat pertandingan berakhir imbang. Pada pentas Piala Dunia sendiri Germany justru lebih unggul daripada Argentina. Kedua tim telah lima kali bertemu. Germany tiga kali meraih kemenangan dan sekali kalah. Satu-satunya hasil imbang terjadi pada Piala Dunia 1966. Terakhir ketika kedua tim bertemu pada babak perempat final Piala Dunia 2006, skor imbang 1-1 bertahan hingga extra time namun akhirnya Germany kemudian menang melalui adu tendangan penalti dengan skor 4-2.

Berbekal saat mengalahkan Brazil di semi final dengan skore fantastis 7 gol berbalas satu gol, Germany memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi menghadapi final Piala Dunia 2014 melawan Argentina di Stadion Maracana. Loew merasa nyaman karena dia memiliki 23 pemain fantastis yang merupakan skuat terbaik Germany yang pernah dimiliki. Germany dengan fenomena seorang Thomas Mueller memang saat ini sangat favorit untuk meraih Piala Dunia 2014 sekaligus sebagai Juara Dunia koleksi yang ke empat kalinya.  Sejauh ini Mueller telah mencetak lima gol bersaing dengan striker Kolombia James Rodriguez yang kini menjadi top skor sementara dengan enam gol. Padahal sebelumnya, Loew mendapat kritikan dari banyak pihak karena keputusannya hanya membawa satu striker ke Brasil. Thomas Mueller ini memang fenomenal sebagai Pemain False Nine dalam Tim Germany. Berperan sebagai gelandang serang, Mueller menjadi ancaman serius yang dapat menusuk jantung pertahanan lawan disetiap kesempatan. Penjaga gawang handal Neuer sudah membuktikan kualitasnya sebagai palang pintu akhir Germany yang sulit ditembus. Bahkan Neuer juga bisa berperan rangkap sebagai libero.

Hanya saja patut diperhitungkan apakah peak performa Germany sudah dicapai saat mengalahkan Brazil di semi final dengan skor 7-1?. Hal ini seharusnya sudah dipertimbangkan oleh Pelatih Loew dan jajaran asistennya. Melihat penampilan Germany yang selalu penuh dengan determinasi dan teknik tinggi mudah-mudahan tidak menimbulkan peak perfomanya sudah terlampaui di babak semifinal. Kebalikannya dengan Argentina dalam pertandingan terakhirnya diperempat final melawan Belgia dan semi final melawan Belanda tidak begitu mengesankan. Mereka bermain standar-standar saja hanya pertahanan Argentina sudah cukup teruji oleh Belgia dan Belanda merupakan modal yang baik untuk melawan Germany. Namun tidak cukup itu saja jika Argentina ingin mengalahkan Germany maka permainan level tinggi harus diwujudkan selain factor Messi yang tetap menjadi penting bagi Argentina.

Akankah Germany bisa memutus mitos tersebut yaitu untuk pertama kali Negara Eropa menjuarai Piala Dunia di Benua Amerika. Semua persyaratan untuk Juara Dunia bagi Germany sudah mereka punyai. Atau Germany kembali tunduk pada sejarah dan inilah saatnya pembuktian Messi mencatatkan dirinya dalam sejarah Piala Dunia sama seperti Maradona pada tahun 1986. Kita tunggu laga klasik abad ini Final Argentina vs Germany pada Piala Dunia Brazil 2014.

Bandung 11 Juli 2014




Wednesday, July 9, 2014

Messi Melawan Van Gaal


Lionel Messi - Argentina (Foto : brazil2014.kompas.com)

Oleh Hendro Santoso

Diantara semi finalis Piala Dunia 2014 hanya Belanda yang belum pernah meraih  juara. Brazil adalah peraih 5 kali Juara Dunia yaitu tahun 1958, 1962, 1990, 1994 dan 2002. Germany peraih 3 kali Juara Dunia yaitu tahun 1954, 1974 dan 1990 sedangkan Argentina peraih 2 kali yaitu pada tahun 1978 dan 1986.

Timnas Belanda layak percaya diri menghadapi timnas Argentina pada babak semifinal Rabu 9 Juli 2014 atau Kamis 10 Juli pk 03.00 dini hari mendatang di Arena de Sao Paulo. Belanda memiliki catatan bagus setiap kali berjumpa Argentina pada semua ajang. Secara keseluruhan kedua tim telah delapan kali bertemu. Belanda mengungguli Argentina sejauh ini. De Oranje memetik empat kemenangan dan dua kali kalah. Sisanya kedua tim bermain imbang. Dari delapan pertemuan itu, empat di antaranya terjadi di Piala Dunia. Pertemuan pertama terjadi pada Piala Dunia 1974. Belanda sukses mempermalukan tim Tango dengan skor telak 4-0. Empat tahun kemudian Argentina mampu membalas kekalahan itu dengan skor 3-1 pada partai puncak di Piala Dunia 1978. Belanda membalas kekalahan itu 20 tahun kemudian pada babak perempat final. Skuat asuhan Guus Hiddink menumbangkan Argentina dengan skor 2-1 melalui sumbangan gol Patrick Kluivert dan gol cantik Dennis Bergkamp. Kedua tim kemudian bermain imbang tanpa gol pada fase grup Piala Dunia 2006.

Arjen Robben dengan penuh percaya diri mengatakan bahwa hasil yang diraih sejauh ini merupakan buah dari tekad kuat para pemain Belanda demi gelar juara Piala Dunia 2014. Pemain yang membela Bayern Munchen ini masih merasakan kekecewaan pada saat Piala Dunia 2010 Afrika Selatan yang hampir saja meraih gelar juara andai saja tidak dipecundangi Spanyol di babak final.
Akhirnya dendam 4 tahun yang lalu terbalas juga ketika di awal laga, Belanda berhasil membalas sakit hatinya empat tahun lalu dengan mengalahkan tim matador dengan skor telak 5-1. Kala itu, Robben mencetak dua diantara 5 gol yang dicetak ke gawang Iker Casillas. Keberhasilan Belanda hingga masuk ke babak semi final merupakan buah dari kekompakan tim De Oranje. Selain itu Belanda beuntung memiliki pelatih sekelas Luis Van Gaal yang hebat dalam meramu strategi.
“Kami memiliki pelatih yang hebat. Dia tahu persis waktu yang tepat untuk memasukkan seorang pemain. Dia juga paham bagaimana cara mengubah permainan. Dia pelatih fantastis,” ujar Robben. Van Gaal sendiri merasa beruntung melatih tim yang siap untuk berbagai kemungkinan perubahan. ”Kami banyak mengubah permainan. Untungnya para pemain memiliki pemahaman dan spirit yang mampu mengantarkan kami menuju kemenangan,” katanya. Perubahan formasi yang diterapkan terbukti ampuh. Belanda berhasil menguasai jalannya laga dan meraih kemenangan penting terutama saat mengalahkan Spanyol dan menang atas Meksiko di perempat final melalui gol Wesley Sneijder dan Klaas Jan Huntelaar pada menit ke-88 dan 90+4.

Apakah yang akan dilakukan Van Gaal untuk meredam Argentina di semi final nanti malam?. Apakah akan menerapkan pola 5-3-2 saat berhasil mengalahkan Spanyol atau pola 3-5-2 dan 4-3-3 ketika berhasil mengalahkan Mexiko?. Lalu apakah Van Gaal akan menugaskan pemain tertentu untuk menjaga Messi ?.

Kombinasi Daley Blind-Sneijder-Robben/Van Persie di sisi kiri serangan Belanda akan memegang peranan penting dalam menembus serangan lawan. Blind sendiri memiliki umpan lambung dari dalam yang cukup baik untuk menyuplai bola bagi van Persie. Kombinasi keduanya bisa jadi senjata tajam untuk menembus jebakan offside lini pertahanan Argentina. Belanda masih memilki stok cadangan yang bisa mengubah pertandingan dalam diri Memphis Depay, Klaas-Jan Huntelaar dan Leroy Fer. Sementara itu untuk meredam Messi mungkin seorang Nigel de Jong akan ditugaskan menempel ketat Messi kemanapun dia pergi. Kunci satu-satunya untuk mengalahkan Argentina adalah  mematikan Messi. Sementara itu keharmonisan trio center back Belanda, mengingat trio Indi-Vlaa-De Vrij adalah komposisi lini belakang paling padu yang dapat mengamankan Belanda dari serangan Argentina.

Arjen Robben dan Messi adalah dua pemain yang akan menjadi pembeda bagi kedua Tim dan Van Gaal adalah Penentu kemenangan Belanda jika Pelatih ini tepat menerapkan strateginya.
Mari kita lihat Van Gaal versus Messi. Siapa yang menang?. Maka tiket final ada dalam genggaman. Salam.

Bandung 9 Juli 2014