Showing posts with label Piala Dunia 2014. Show all posts
Showing posts with label Piala Dunia 2014. Show all posts

Friday, July 4, 2014

Mampukah France Menghentikan Germany


Paul Pogba Pemain Gelandang France (Foto : brazil2014.kompas.com)

Oleh : Hendro Santoso - Hensa

France adalah tim yang sejauh ini sangat solid walaupun tidak difavoritkan juara namun permainan mereka benar-benar penuh dengan determinasi dan pola menyerang. Hal ini bisa dilihat dari produktivitas gol mereka saat di fase Grup E, yaitu memasukkan 8 gol dan hanya kemasukan 2 gol.

Di Grup E France mengalahkan Swiss 5-2, Hoduras 3-0 dan bermain imbang tanpa gol dengan Equador. Pada babak 16 besar, kali ini Nigeria dibantai dengan skor 2-0. Pemain France Karim Benzema termasuk pencetak gol terbanyak bagi France dengan 3 gol. Didier Deschamps sebagai pelatih mengatakan tetap optimis, seusai Les Blues mengempaskan Nigeria minggu lalu di per delapan final. Pemain France bermain sebagai sebuah tim, mulai dari Paul Pogba, Mathieu Valbuena, yang memberikan dua assist untuk sukses di per delapan final, Olivier Giroud, Karim Benzema, hingga Antoine Grizmann yang masuk sebagai pemain pengganti. Kolektivitas mereka sudah diperlihatkan saat mereka bermain di Grup E dan 16 besar.

Patut diwaspadai fenomena Paul Pogba, pemain Juventus ini yang sering bermanuver dari tengah untuk membuka ruang bagi Karim Benzema. Beberapa pengamat mengatakan bahwa Pogba merupakan pemain gelandang yang memiliki visi bermain seperti halnya legenda France, yaitu Patric Viera. Fakta juga menyebutkan bahwa laga France melawan Germany nanti adalah gambaran duel klasik antara dua tim raksasa Eropa.

Pada Piala Dunia tahun 1982 di Spanyol mereka bertemu di semifinal yang berakhir dengan adu penalti untuk kemenangan Germany (Jerman Barat waktu itu). Cerita berlanjut empat tahun kemudian 1986 di Mexico dalam laga semifinal di Guadalajara, di mana gol-gol Andreas Brehme dan Rudi Voeller menghentikan perlawanan favorit Perancis. Tentu kenangan pahit di dua Piala Dunia tersebut sudah banyak dilupakan mengingat waktu yang begitu jauh dengan saat ini. Bagi pemain-pemain France inilah saat terbaik mereka bangkit kembali menjadi Tim yang patut diperhitungkan. Kondisi tim yang harmonis baik antara Pelatih dan Pemain maupun di antara para Pemain sendiri menjadi modal utama untuk berprestasi.

Deschamps yakin sudah menyiapkan strategi dalam melawan Germany. Bagaimana kekuatan Germany di lapangan tengah harus dipatahkan. Tidak bisa dipungkiri bahwa Germany sudah membuktikan diri mereka merupakan tim yang memiliki tingkat daya tahan tinggi. Memang selama ini Tim Panzer ini terkenal dengan sebutan The Staying Power. Namun demikian ada satu kelemahan yang sangat mencolok saat Germany melawan Aljazair di babak 16 besar.

Barisan belakang mereka yang tanpa diperkuat Mat Hummels sehingga duet Per Mertesacker dan Jerome Boateng sangat mudah diterobos lawan. Selain itu Benedict Howedes yang menjadi jadi titik lemah di posisi bek kiri sehingga pemain sayap kanan lawan akan mudah menerobos masuk ke kotak penalti. Problem ini akan menjadi beban bagi Loew. Pada saat Hummels tetap tidak bisa dimainkan, dan Shkodran Mustafi cedera, maka Phillip Lahm harus kembali ke posisi bek kanan dan Sami Khedira akan menempati posisi jangkar. Formasi ini sebenarnya malah cukup mengejutkan karena justru menjadi kebangkitan Die National Manschaaft saat perpanjangan waktu melawan Aljazair. Bagaimanapun kelemahan pertahanan Germany harus bisa dimanfaatkan oleh France.

Apakah Germany bisa dihentikan France kali ini di per empat final Piala Dunia 2014 setelah Piala Dunia 1982 dan 1986 France harus mengakui keunggulan Germany. Bola tetap masih bundar. Kita tunggu duel mereka 4 Juli 2014 pk 23.00 WIB. Salam.

Bandung 3 Juli 2014.





Sunday, June 15, 2014

44 Tahun Uruguay Tidak Pernah Menang Pada Laga Pembuka

44 Tahun Uruguay Tidak Pernah Menang Pada Laga Pembuka
Foto : http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/20140522_081035_uruguay-squad.jpg



TRIBUNNEWS.COM, FORTALEZA –Kekalahan 1-3 dariKosta Rika pada laga grup D di Estadio Castelao, Minggu (15/6/2014) memperpanjang catatan buruk Uruguay. La Celeste tidak pernah memenangkan laga perdana Piala Dunia selama 44 tahun.

Uruguay terakhir kali meraih kemenangan pada laga perdana Piala Dunia ketika menang 2-0 atas Israel pada Piala Dunia 1970. Selain itu, selama 48 tahun Uruguay tidak mampu meraih kemenangan di Piala Dunia dalam posisi tertinggal sejak mengalahkan Perancis pada 15 Juli 1966.

Kekalahan 1-3 dari Kosta Rika menghadirkan catatan buruk lainnya bagi Uruguay. Uruguay menelan kekalahan terbesar pada laga perdana Piala Dunia. Sedangkan bagi Kosta Rikatorehan tiga gol ini membuat mereka untuk pertama kalinya mencetak lebih tiga gol di Piala Dunia.

Kosta Rika tertinggal lebih dulu sejak menit ke-26 melalui eksekusi tendangan penalti Edinson Cavani. Kosta Rikadiganjar tendangan penalti setelah Junior Diaz melanggar Diego Lugano yang hendak menyambut tendangan bebas.

Kosta Rika menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui Joel Campbell pada menit ke-54. Gol Campbell tercipta melalui tendangan first time kaki kanan dari dalam kotak penalti. Menyambut umpan silang dari kanan, Campbell yang tidak terkawal melepaskan tendangan kencang yang membuat Fernando Muslera terpaku.

Kosta Rika akhirnya berbalik unggul tiga menit kemudian. Tendangan bebas Christian Bolayos ke tiang dekat dituntaskan Oscar Duarte dengan sundulan sambil menjatuhkan badan. Muslera kembali terdiam ketika bola mengarah ke gawangnya.

Marcos Ureya yang menggantikan Bryan Ruiz pada menit ke-83 hanya membutuhkan waktu semenit untuk memperbesar keunggulan Kosta Rika menjadi 3-1. Tendangan datar Ureya ke tiang jauh menyambut umpan terobosan Campbell tidak mampu dibendung Muslera yang maju menutup ruang tembak.

Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Hendra Gunawan





Thursday, October 10, 2013

FRANSESCO TOTTI Kembali Ke AZZURI

 Francesco Totti
Foto : AP Photo/Greg Baker.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Gelandang Roma, Francesco Totti mendapatkan cap pertamanya untuk Italia pada 10 Oktober 1998 silam. Saat itu tim nasional Italia meraih kemenangan 2-0 atas Swiss di babak kualifikasi Euro 2000. 

Totti menyumbang gol untuk kemenangan 2-0 atas Belgia di babak penyisihan grup dan menyingkirkan Rumania di babak pertama dengan hasil akhir 2-0. Tak hanya itu, di semifinal Totti juga menyumbangkan satu gol dalam adu penalti atas Belanda yang berakhir 3-1. Italia berhasil menembus final Euro 2000 namun tim Azzuri harus menempati posisi runner up setelah dibekuk Prancis 1-2. 

Totti mengawali karirnya dengan Roma dan tergabung sebagai pemain muda di klub tersebut pada 1989. Pada saat berusia 22 tahun dia menerima panggilan pertamanya untuk bergabung dengan tim senior Italia.
Dia telah memenangkan sejumlah gelar bagi Italia, diantaranya Kejuaraan Eropa U-21 pada 1996 lalu dan mengalahkan Prancis di Piala Dunia 2006. Secara keseluruhan dia telah mencetak sembilan gol dalam 58 penampilannya bersama Azzuri.
Reporter : Rizky Jaramaya
Redaktur : Hafidz Muftisany