Monday, July 14, 2014

Hanya Raih "Golden Ball", Ini Jawaban Messi


Foto : brasil2014.kompas.com


RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com - Bintang tim nasional Argentina, Lionel Messi, mengaku kecewa tidak dapat mengangkat trofi Piala Dunia 2014 setelah dikalahkan Jerman 0-1 pada partai final di Stadion Maracana, Minggu (13/7/2014). Ia pun menilai trofi pemain terbaik yang diraihnya tidak penting karena impiannya menjadi juara dunia gagal menjadi kenyataan. 

Argentina takluk 0-1 dari Jerman lewat babak tambahan setelah bermain imbang tanpa gol hingga babak normal. Kemenangan Jerman ditentukan oleh gol Mario Goetze pada menit ke-113. 

Seusai pertandingan, Messi sendiri secara mengejutkan mendapat penghargaan golden ball. 
Ia mengalahkan sejumlah saingannya seperti Arjen Robben, Neymar, James Rodriguez dan Thomas Mueller. - See more at: http://bola.liputan6.com/read/2077371/messi-bawa-pulang-golden-ball#sthash.2OfzsBrK.dpuf
Ia mengalahkan sejumlah saingannya seperti Arjen Robben, Neymar, James Rodriguez dan Thomas Mueller.

"Ini adalah kesempatan untuk memberikan kegembiraan untuk para fans setelah seluruh kesedihan selama ini. Golden Ball tidak penting. Yang kami semua inginkan hanyalah mengangkat piala," ujar Messi seusai pertandingan

Sepanjang pertandingan, menurut catatan FIFA, Jerman menguasai bola sebanyak 60 persen dan melepaskan tujuh tembakan akurat dari 10 usaha. Adapun Argentina menciptakan 2 peluang emas dari 9 percobaan.

"Kami mendapatkan beberapa kesempatan, tetapi kami tidak bisa mencetak gol. Di pertandingan seperti ini hal itu tidak dapat diterima. Kami bermain baik melawan tim yang bagus. Kami pantas mendapatkan lebih, tetapi kami tidak bisa membawa piala itu pulang ke rumah," kata Messi.

Penulis:Ary Wibowo
Editor:Tjahjo Sasongko
http://brasil2014.kompas.com/read/2014/07/14/10101958/Hanya.Raih.Golden.Ball.Ini.Jawaban.Messi?utm_source=Bola&utm_medium=dropdown&utm_campaign=brasil2014






Sunday, July 13, 2014

Germany Memutus Mitos Dan Sejarah Messi


Neymar dan Messi (Foto brazil2014.kompas.com)

Oleh : Hendro Santoso

Sejarah Piala Dunia ini pasti sudah banyak ditulis, diulas dan diketahui oleh para Penggemar sepakbola. Namun tidak apa apa hanya sekedar mereview saja bahwa sampai sejauh ini belum pernah ada tim Eropa yang mampu menjuarai Piala Dunia yang digelar di benua Amerika.

Fakta sudah tujuh Piala Dunia diselenggarakan di Benua Amerika yaitu pada tahun 1930, 1950, 1962, 1970, 1978, 1986, dan 1994. Sejauh itu tim-tim yang keluar sebagai juara selalu tim dari benua Amerika yaitu Brasil tiga kali, Uruguay dan Argentina masing-masing dua kali. Hanya Brasil satu-satunya Negara yang bisa juara Piala Dunia di luar Benua Amerika yaitu di Swedia tahun 1958 dan Korea-Jepang 2002. Sedangkan Spanyol adalah Negara Eropa satu-satunya yang bisa juara diluar Benua Eropa yaitu ketika merebut Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Germany memiliki raihan delapan kali sebagai finalis dan berhasil tiga kali juara. Sementara Argentina berhasil meraih lima kali sebagai finalis dengan raihan dua kali juara. Germany peraih 3 kali Juara Dunia yaitu tahun 1954, 1974 dan 1990 sedangkan Argentina peraih 2 kali yaitu pada tahun 1978 dan 1986. Terakhir mereka bertemu dalam final Piala Dunia tahun 1990 yang dimenangkan Germany melalui tendangan penalty Brehme.

Final 2014 adalah ulangan pertemuan terakhir mereka 24 tahun yang lalu. Sebenarnya di atas kertas Tim Tango Argentina bisa menjuarai Piala Dunia 2014, karena  memiliki statistic keunggulan pertemuan terhadap Germany. Kita simak bahwa kedua tim telah 20 kali bertemu pada berbagai ajang. Secara keseluruhan Argentina lebih unggul daripada Germany dengan sembilan kemenangan, sedangkan Germany tujuh kali menang. Sisanya, empat pertandingan berakhir imbang. Pada pentas Piala Dunia sendiri Germany justru lebih unggul daripada Argentina. Kedua tim telah lima kali bertemu. Germany tiga kali meraih kemenangan dan sekali kalah. Satu-satunya hasil imbang terjadi pada Piala Dunia 1966. Terakhir ketika kedua tim bertemu pada babak perempat final Piala Dunia 2006, skor imbang 1-1 bertahan hingga extra time namun akhirnya Germany kemudian menang melalui adu tendangan penalti dengan skor 4-2.

Berbekal saat mengalahkan Brazil di semi final dengan skore fantastis 7 gol berbalas satu gol, Germany memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi menghadapi final Piala Dunia 2014 melawan Argentina di Stadion Maracana. Loew merasa nyaman karena dia memiliki 23 pemain fantastis yang merupakan skuat terbaik Germany yang pernah dimiliki. Germany dengan fenomena seorang Thomas Mueller memang saat ini sangat favorit untuk meraih Piala Dunia 2014 sekaligus sebagai Juara Dunia koleksi yang ke empat kalinya.  Sejauh ini Mueller telah mencetak lima gol bersaing dengan striker Kolombia James Rodriguez yang kini menjadi top skor sementara dengan enam gol. Padahal sebelumnya, Loew mendapat kritikan dari banyak pihak karena keputusannya hanya membawa satu striker ke Brasil. Thomas Mueller ini memang fenomenal sebagai Pemain False Nine dalam Tim Germany. Berperan sebagai gelandang serang, Mueller menjadi ancaman serius yang dapat menusuk jantung pertahanan lawan disetiap kesempatan. Penjaga gawang handal Neuer sudah membuktikan kualitasnya sebagai palang pintu akhir Germany yang sulit ditembus. Bahkan Neuer juga bisa berperan rangkap sebagai libero.

Hanya saja patut diperhitungkan apakah peak performa Germany sudah dicapai saat mengalahkan Brazil di semi final dengan skor 7-1?. Hal ini seharusnya sudah dipertimbangkan oleh Pelatih Loew dan jajaran asistennya. Melihat penampilan Germany yang selalu penuh dengan determinasi dan teknik tinggi mudah-mudahan tidak menimbulkan peak perfomanya sudah terlampaui di babak semifinal. Kebalikannya dengan Argentina dalam pertandingan terakhirnya diperempat final melawan Belgia dan semi final melawan Belanda tidak begitu mengesankan. Mereka bermain standar-standar saja hanya pertahanan Argentina sudah cukup teruji oleh Belgia dan Belanda merupakan modal yang baik untuk melawan Germany. Namun tidak cukup itu saja jika Argentina ingin mengalahkan Germany maka permainan level tinggi harus diwujudkan selain factor Messi yang tetap menjadi penting bagi Argentina.

Akankah Germany bisa memutus mitos tersebut yaitu untuk pertama kali Negara Eropa menjuarai Piala Dunia di Benua Amerika. Semua persyaratan untuk Juara Dunia bagi Germany sudah mereka punyai. Atau Germany kembali tunduk pada sejarah dan inilah saatnya pembuktian Messi mencatatkan dirinya dalam sejarah Piala Dunia sama seperti Maradona pada tahun 1986. Kita tunggu laga klasik abad ini Final Argentina vs Germany pada Piala Dunia Brazil 2014.

Bandung 11 Juli 2014