Sunday, December 11, 2022

Ronaldo Akhiri Piala Dunia dengan Tangisan

 

Ronaldo menangis setelah kalah dari Maroko (Foto Reuters/Fabrizio Bensch). 

Ronaldo harus mengakhiri Piala Dunia 2022 dengan tangisan pilu ketika Portugal harus mengakui keunggulan tim Kuda Hitam, Maroko dengan skor tipis 0-1. Nasib tragis bagi skuad asuhan Fernando Santos.

Laga yang sangat dramatis ini berlangsung Sabtu (10/12/22) pukul 22.00 WIB di Al Thumama Stadium. Sekitar 44 ribu penonton menyaksikan laga itu yang merupakan suporter bagi kedua tim.

Gol tunggal kemenangan Maroko terjadi pada menit ke-42. Hasil sundulan dari striker mereka, Youssef En-Nesyri yang memanfaatkan umpan lambung dari bek kiri, Yahia Attiyat Allah.

Terjadinya gol emas ini sangat menakjubkan ketika En-Nesyri melompat tinggi berduel dengan kiper Portugal, Diogo Costa.

Bola sundulan striker Maroko bernomor punggung 19 itu keras memantul terlebih dulu ke atas rumput lalu menembus jala gawang Portugal.

Pasukan Singa Atlas dari Afrika ini sebenarnya hanya memiliki 24 persen kepemilikan bola. Namun mereka sangat efektif melakukan serangan balik cepat.

Portugal turun ke lapangan tanpa menyertakan Cristiano Ronaldo sebagai starter. Mereka mendominasi permainan pada semua lini. Namun Maroko juga sangat kuat dalam menerapkan pertahanan mereka.

Selecao das Quintas memiliki paling tidak 11 peluang tembakan. Walaupun demikian hanya ada 3 tembakan yang tepat sasaran. Enam tembakan lainnya melenceng dari target. Kiper Maroko mengamankan dua tembakan mereka.

Gambaran dominasi Portugal juga dapat kita lihat dari jumlah 9 tendangan sudut dan sebanyak 32 kali umpan silang ke mulut gawang Maroko.

Dengan kemenangan ini Maroko berhak tampil di babak semi final. Ini adalah pencapaian tim asal Afrika untuk pertama kalinya dalam sejarah Piala Dunia.

Portugal menambah tekanan seangan untuk menyamakan kedudukan sepanjang laga di babak kedua. Pelatih Fernando Santos memasukkan Cristiano Ronaldo untuk mempertajam serangan Portugal.

Semua upaya skuad Selecao harus membentur pertahanan kokoh pasukan Singa Atlas Afrika yang bertahan dengan gagah berani.

Bahkan Maroko yang harus tampil dengan 10 pemain karena satu pemain mereka mendapat dua akumulasi kartu kuning. Mereka tetap mampu mempertahankan keunggulannya untuk lolos ke semi final.

Selamat untuk Singa Atlas dari Afrika

Salam bola @hensa.

Saturday, December 10, 2022

Argentina dan Belanda Berebut Tiket Final

Lionel Messi selebrasi (Foto AP/Fabio Ferrari). 

 

Argentina menghadapi Belanda dalam laga perempat final Piala Dunia 2022, Sabtu (10/12/22) pukul 02.00 dini hari WIB.

Laga mereka berlangsung setelah laga Brasil menghadapi Kroasia, Jumat (9/12/22) pukul 22.00 WIB.

Jika kita bandingkan prediksi kedua laga tersebut, maka laga Brasil lebih mudah untuk menebak hasilnya. Sedangka laga antara Argentina menghadapi Belanda bisa menjadi bahan diskusi yang menarik.

Meskipun banyak pengamat lebih menjagokan Tim Tango karena ada faktor Lionel Messi, tetapi Argentina sebenarnya masih belum konsisten performanya hingga babak 16 besar ini.

Mereka selalu buntu pada babak pertama. Sosok Messi selalu mereka harapkan menjadikan pembeda setiap laga Tim Tango. Ini sebenarnya berbahaya bagi skuad asuhan Lionel Scaloni.

Karena jika Messi dimatikan, maka tidak ada pemain lain yang punya kreasi sebaik Messi. Louis van Gaal pasti sudah tahu tentang ini dan pasti dia sudah menyiapkan pemain yang akan mematikan pergerakkan Messi.

Mari kita lihat saja adu taktik pelatih dengan tertua, Louis van Gal menghadapi pelatih termuda di Piala Dunia 2022 Qatar ini, Lionel Scaloni.

Dalam laga ini patut kita tunggu Virgil van Dijk akan berduel dengan Lionel Messi berlangsung di Stadion Lusail Iconic, Lusail Qatar. Dalam laga yang pasti jutaan penonton televisi seluruh dunia menyaksikan duel mereka.

Van Dijk dan Messi pernah saling bertemu sebanyak dua kali pada laga ketat di level klub. Pertemuan tersebut adalah pada babak semi final Liga Champions edisi 2018/2019.

Saat itu mereka berduel memperkuat klub masing-masing yaitu Barcelona dan Liverpool pada ajang bergengsi tersebut. Kita pasti ingat pada pertemuan leg pertama Barcelona menang 3-0 atas Liverpool di Camp Nou.

Pada laga ini bek  tengah Belanda berusia 31 tahun tersebut benra-benar tidak berkutik. Meski Messi dalam laga itu tidak mencetak gol, tapi Van Dijk sangat kesulitan menjaga dengan baik pergerakkan bintang Argentina itu.

Namun pada pertemuan leg kedua di Liverpool, giliran Messi yang tidak berkutik menembus kekokohan benteng Liverpool yang di pimpin Van Dijk.

Pemain Belanda yang merupakan salah satu bek terbaik di dunia saat ini itu bisa meredam agresivitas sosok La Pulga. Barcelona takluk 0-4 di Anfield, kandang The Reds Liverpool.

Kekalahan pada leg kedua di Anfield ini yang membuat Barcelona gagal lolos ke final. Sementara Liverpool menuju final mengalahkan Tottenham Hotspur sekaligus meraih trofi Liga Champions 2019.

Itulah pertemuan terakhir dua pemain kunci bagi tim nasional mereka. Tentu saja pada laga perempat final nanti Van Dijk sudah mengetahui pergerakkan Messi tidak segesit seperti pada tahun 2019 lalu.

Tim mana yang keluar sebagai pemenang? Argetina atau Belanda? Mari kita saksikan bersama.

Salam bola @hensa.