Saturday, February 2, 2013

Alasan DC United Rekrut Syamsir Alam


http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/02/1739415-syamsir-alam-620X310.JPG

Penulis: Okky Herman Dilaga 

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pemilik klub Major League Soccer, DC United, Erick Thohir, mengungkapkan alasan di balik bergabungnya Syamsir Alam ke DC United. Menurut Erick, Syamsir merupakan satu-satunya pemain Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan tim tersebut.
Sebagai pemilik klub, saya tak bisa memasuki ruang lingkup strategi pelatih. Syamsir yang harus membuktikan.
-- Erick Thohir (Pemilik DC United)

"Awalnya, saya berbicara dengan Komisioner Major League Soccer, Don Garber. Pertama kali bertemu dengannya, saya bilang ingin bawa pemain Indonesia. Garber sempat kurang merespons, karena menurutnya peringkat sepak bola Indonesia tak bagus," tutur Erick dalam jumpa pers di Hotel Four Season, Jakarta, Sabtu (2/2/2013).
"Setelah itu, kami melakukan pencarian pemain-pemain Indonesia, dari mulai di Uruguay, Belgia, dan lain-lain. Akhirnya, kami putuskan meminjam Syamsir Alam semusim," lanjut Erick yang juga menjabat Presiden Direktur PT Visi Media Asia itu.
Syamsir dinilai kubu DC United mampu memenuhi kebutuhan tim menjelang bergulirnya MLS musim 2013. Pasalnya, Syamsir bisa beroperasi pada empat posisi berbeda di lini serang plus punya kemampuan berkomunikasi dalam empat bahasa.
"Syamsir akan masuk ke tim utama DC United. Dia satu di antara 27 pemain utama. Kita akan lihat bagaimana Syamsir menunjukkan kemampuannya di sini (DC United). Sebagai pemilik klub, saya tak bisa memasuki ruang lingkup strategi pelatih. Syamsir yang harus membuktikan," kata Erick yang meraih gelar MBA dari National University, Kalifornia, Amerika Serikat pada 1993.
Editor : Daniel Sasongko






Friday, February 1, 2013

Kisruh Sepakbola Berkepanjangan, Pemain Harus Kompak



FOTO:detikcom



Jakarta - Pemain yang berlaga di Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL) punya potensi besar membantu menuntaskan kisruh berkepanjangan di sepakbola nasional. Syaratnya, mereka harus kompak.

Menjadi pemeran utama aktivitas sepakbola, pemain sejatinya punya kekuatan untuk ikut berpartisipai menentukan beragam hal. Mulai dari kebijakan soal kompetisi hingga, tentunya, persoalan-persoalan yang terkait langsung dengan kerja mereka sebagai pemain profesional. 

Sayangnya, di Indonesia hal tersebut belum terjadi. Di tengah kemelut sepakbola yang berkepanjangan, yang pada akhirnya ikut berpengaruh pada kesejahteraan masing-masing individu, pemain, yang tergabung dalam Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), cenderung bungkam dan ikut terombang-ambing dalam kisruh yang berlarut-larut.

Kematian Diego Mendieta yang diterlantarkan klubnya karena gaji yang tertunggak hingga berbulan-bulan ternyata tak cukup memunculkan rasa empati pemain. Rencana mogok sempat terlontar, tapi itu akhirnya cuma jadi wacana tanpa realisasi. Bahkan saat dunia internasional sampai ikut memberitakan nasib nahas Diego Mendieta, aksi nyata dari pemain tak kunjung muncul.

Beberapa pemain memang berani mengambil langkah tegas. Namun jumlahnya cuma segelintir. 

"Di APPI, menurut saya, yang berani seperti Bepe (Bambang Pamungkas) dan beberapa pemain lainnya tak banyak. Buat mereka gak ada kompetisi tidak apa-apa karena nantinya tetap akan di-hire (klub lain). Tapi bagaimana dengan pemain muda, mereka masih mencari nama, mencari duit. Kan susah," sahut Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, saat berkunjung ke markas detikcom dan berbincang-bincang dengandetiksport, Jumat (1/2/2013) sore WIB.

Dalam upayanya meredakan kisruh sepakbola di tanah air, Roy mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan APPI. Ia mengatakan bahwa APPI memang butuh mengambil langkah. Dan akan ada gerakan yang bakal dilakukan APPI bersama Kemenpora, nantinya gerakan itu mau tak mau harus diterima oleh PSSI dan KPSI.

"APPI ini saya perhatikan benar. Makanya saya minta komitmen juga. Supaya kompak. Ada langkah yang akan dilakukan APPI. Mereka akan melakukan satu gerakan, bareng ini nanti kita bergerak juga. Atas bergerak bawah bergerak. Dua organisasi ini (KPSI dan PSSI) nanti harus menerima kondisi ini," lanjut Roy.

Dilanjutkan Roy, saat ini dirinya sudah memiliki pengakuan tertulis dari sekitar 30 pemain yang belum terpenuhi hak-haknya. Dengan jumlah yang terus bertambah, bukti-bukti tersebut nantinya akan digunakan untuk menekan pihak-pihak yang berseteru.

"Saya sudah undang pemain, terasuk Bepe dkk ke kantor. Sudah dapat data pengakuan dari 30 pemain, mereka dikontrak berapa dan baru dibayar berapa. Semua hitam di atas putih. Saya tidak mau cuma dengar dari sana-sini," tegas Roy.


( din / a2s )http://sport.detik.com/sepakbola/read/2013/02/01/185306/2159133/76/kisruh-sepakbola-berkepanjangan-pemain-harus-kompak?b99220170