Monday, December 2, 2013

Claudio Nancufil, Messi Cilik Dari Argentina

Claudio Nancufil, Bocah Argentina Jadi Rebutan El Real, Atletico, dan Barca
Foto : indianaexpress.com

TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah berusia delapan tahun menjadi pembicaraan hangat di Argent
Anak laki-laki bernama Claudio Nancufil disebut-sebut sebagai jelmaan Lionel Messi. Kebolehannya mengolah bola dianggap sama seperti Messi di usianya dulu. Nancufil mempunyai masalah yang sama dengan Messi saat berusia delapan tahun dengan tubuhnya yang mungil dan mengalami gangguan hormon.
"Saat dia baru bermain di usia empat tahun, dia sudah berbeda dari teman-temannya yang lain dalam hal tehnik. Bagaimana dia mengambil bola dengan kakinya, menggiring, menghentikan, menendang, dan mencetak gol. Sejak dia masih sangat kecil dia sudah mempunyai semua kemampuan itu," ungkap Marcelo Ernaz, presiden klub yang kini dibela Nancufil.
Kabar tentang bocah ajaib yang disebut-sebut sebagai jelmaan Messi ini langsung menyebar ke Spanyol. Barcelona, Real Madrid, dan Atletico Madrid kabarnya tertarik untuk merekrutnya. Seperti dilansir Telegraph, agen pencari bakat dari El Barca sudah mendatangi keluarga si bocah itu,
Dua klub kaya Inggris Manchester United dan Chelsea juga dikabarkan berminat pada Nancufil. Mereka juga tertarik setelah melihat video dokumenter yang telah menyebar di Argentina.





Friday, November 29, 2013

Stadion Sao Paolo Tetap Digunakan unruk Pertandingan Piala Dunia

Para pekerja bangunan berdiri di dekat sebuah derek yang rubuh di stadion Sao Paulo Brasil.
Foto : Reuters
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Stadion Sao Paulo tidak akan dicoret dari daftar stadion yang digunakan untuk Piala Dunia, meski terjadi kecelakaan yang menewaskan dua orang dan akan menunda penyelesaian pengerjaan stadion itu, kata ofisial Brazil pada Kamis.

"Kami akan bertemu untuk menaksir konsekuensi dari kecelakaan ini, namun stadion ini tidak akan dicoret," kata ketua Panitia Penyelenggara Lokal Piala Dunia Ricardo Trade, seperti dikutip harian Estado de Sao Paulo.

Dua pekerja meninggal dunia pada Rabu ketika sebuah "crane" rubuh di Arena Corinthians yang akan menjadi tempat pembukaan Piala Dunia Juni mendatang.

Stadion tersebut, yang merupakan salah satu dari 12 stadion yang dipakai Brazil untuk pesta sepak bola global, juga akan menjadi tempat berlangsungnya lima pertandingan lain, termasuk semifinal.

Kecelakaan itu terjadi di tengah kekacauan untuk menepati tenggat waktu 31 Desember, yang ditargetkan oleh badan sepak bola dunia FIFA sebagai tanggal terakhir bagi Brazil untuk menyelesaikan pembangunan dan renovasi stadion-stadion.

Pekerjaan di Arena Corinthians telah tertunda untuk tiga hari berkabung sampai Senin mendatang, setelah 31 persen area proyek ditutup untuk dilakukan penyelidikan.

"Mustahil untuk membuat prediksi apapun saat ini karena kecelakaan itu akan menyebabkan penundaan. Pada kasus apapun, kami tidak dapat membayangkan jika terdapat penundaan selama tiga bulan, stadion akan dicoret dari Piala Dunia," kata Trade.

Laporan-laporan pers Brazil, yang mengutip sumber-sumber anonim, mengatakan insiden ini dapat menyebabkan penundaan pekerjaan konstruksi selama satu sampai dua bulan, yang telah 90 persen selesai.

Pada Kamis, polisi dan ofisial-ofisial Pertahanan Sipil menginspeksi tempat itu di mana dua pekerja, yang berusia 44 dan 42 tahun, meninggal dunia akibat tertimpa crane berisi segmen metalik seberat 500 ton rubuh dari bagian atas atap.

Ofisial-ofisial dari Kementrian buruh dan persatuan-persatuan buruh konstruksi juga berada di area proyek pada Kamis, menyusul kecelakaan tersebut.Persatuan-persatuan buruh itu mendesak penundaan pekerjaan selama 30 hari untuk menyelesaikan investigasi.

Sementara itu para jaksa Sao Paulo memberi catatan bahwa pekerjaan akan ditunda "jika titik elemen teknis perlu melakukan hal itu."
Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara