Thursday, July 7, 2022

Ditahan Imbang Tanpa Gol oleh Thailand, Peluang Timnas U19 Lolos Masih Terbuka

 

Ronaldo Kwateh berselebrasi bersama rekannya (Foto PSSI). 

Timnas U19 yang dikenal dengan julukan Garuda Nusantara harus bermain imbang tanpa gol menghadapi Thailand di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Rabu (6/7/22) dalam laga matchday 3 grup A. 

Target memenangkan laga ini tidak tercapai sehingga Indonesia harus meraih hanya 1 poin untuk menempati posisi ke-4 pada klasemen sementara grup A. 

Puncak klasemen saat ini diraih oleh Vietnam dengan 7 poin setelah mereka menang 4-0 atas Brunei. Pada posisi kedua Thailand juga dengan 7 poin tetapi kalah selisih gol dari Vietnam. 

Sementara itu Myanmar berada di posisi ke-3 dengan 6 poin dari dua kemenangan atas Filipina dan Brunei. Posisi ke-5 ditempati Filipina dan juru kunci ditempati oleh Brunei yang belum pernah menang. 

Posisi Indonesia sangat tidak menguntungkan setelah matchday 3 ini tertinggal 2 poin dari Vietnam dan Thailand, dua tim rival serius di grup A. Sementara Myanmar juga unggul satu poin (6 poin ) dari Indonesia (5 poin). 

Bagaimana peluang Indonesia dalam meraih tiket semifinal dengan memanfaatkan dua laga sisa mereka? Mari kita bahas syarat Garuda Nusantara agar lolos dari fase grup A. 

Syarat Indonesia Lolos ke Semifinal AFF U19 2022

Dalam dua laga sisa, Timnas U19 Indonesia tinggal menghadapi Filipina yang tidak pernah menang dalam 3 laga sebelumnya. 

Kemudian pada laga terakhir menghadapi Myanmar bisa jadi merupakan laga penentuan dalam meraih tiket semifinal tersebut. 

Dua laga sisa ini mutlak bagi Timnas U19 harus memenangkan laga tersebut. Hal ini sangat penting untuk menjaga peluang jika Thailand dan Vietnam menang pada matchday 4 mereka. Dimana Thailand menghadapi Brunei dan Vietnam lawan Myanmar. 

Thailand dipastikan bisa menang besar atas Brunei Darussalam sementara Vietnam juga diperkirakan bisa unggul menhadapi Myanmar. 

Setelah matchday 4 tersebut, posisi klasemen diprediksi menjadi Thailand dan Vietnam masih di posisi pertama dan kedua dengan 10 poin. Indonesia naik ke posisi ke-3 dengan 8 poin menggeser Myanmar di posisi ke-4. 

Pada laga pamungkas, Thailand dan Vietnam akan saling berhadapan dalam laga hidup mati. Pemenang dari laga ini dipastikan meraih juara grup sementara ang kalah tersisih dengan catatan Indonesia meraih kemenangan dalam 2 laga terakhirnya. 

Jika mereka beramin imbang dan Indonesia menang atas Myanmar, maka jumlah perolehan poin untuk 3 tim tersebut sama-sama mengumpulkan 11 poin. 

Sehingga dalam posisi tersbut maka produktivitas dalam mencetak gol menjadi faktor penentu bagi kelolosan tim yang berhak menuju semi final. 

Laga menghadapi Brunei sebagai tim paling lemah menjadi faktor dalam penentuan produktivitas gol. Saat Indonesia menang 7-0 atas Brunei, bermain 0-0 dengan Thailand. Vietnam hanya menang 4-0 atas Brunei dan 4-1 atas Filipina.  

Sehingga perbedaan gol diantara mereka sama yaitu surplus 7 gol, tetapi Vietnam lebih produktif denga mencetak 8 gol semenara Indonesia 7 gol.  

Indonesia juga harus meperhitungkan kemenangan Vietnam 4-1 atas Filipina. Menghadapi tim yang sama di matchday 4, Indonesia harus menang minimal dengan 3 gol. Hal tersebut untuk meraih keunggulan selisih gol dengan Vietnam. 

Dengan mengenyampingkan posisi Thailand yang akan menghadapi Brunei dalam laga yang diperkirakan mereka menang besar, maka rival Indonesia yang perlu diperhitungkan untuk menjadi runner up adalah Vietnam. 

Kuncinya adalah laga Vietnam melawan Myamar pada matchday ke-4 merupakan laga penentuan bagi Indonesia dalam persaingan dengan Young Golden Star tersebut. 

Pada matchday ke-4 ini, jika Vietnam kalah atau bermain imbang lawan Myanmar dan Indonesia memang atas Filipina maka Timnas U19 lebih aman melangkah ke semifinal. 

Bagaimanapun Timnas Garuda Nusantara harus kembali fokus untuk memenangkan dua laga terakhir mereka. Hal ini agar nasib Indonesia tidak tergantung pada tim lain. 

Dengan memenangkan dua laga terakhir apalagi dengan selisih skor yang memadai, maka tiketsemifinalbisabersaing dengan dua tim rival yaitu Vietnam dan Thailand. Selamat berjuang Garuda Nusantara. 

Bravo Merah Putih @hensa. 


Wednesday, July 6, 2022

3 Kelemahan Timnas Garuda Nusantara di Ajang Piala AFF U19 2022

 

Hokky Caraka dan Kakang Rudianto berselebrasi ketika melawan Brunei (Foto Antara/Pradana Aditya Putra). 

Hallo para Penggemar Timnas Garuda. Pertandingan fase grup A matchday 3 akan berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Rabu (6/7/22) pada pukul 20.00 WIB dimana Timnas U19 berhadapan melawan Thailand U19. 

Ini adalah duel klasik dua tim di kawasan ini yang selalu ketat, selain duel-duel lainnya seperti Indonesia vs Malaysia dan Indonesia vs Vietnam. 

Ketika Indonesia U19 mengalahkan Brunei Darussalam dengan 7 gol tanpa balas, ternyata masih ditemui beberapa catatan yang harus dibenahi dari performa Garuda Nusantara tersebut. 

Marilah kita bedah faktor apa saja yang perlu dibenahi menjelang laga krusial menghadapi Thailand U19 dimana laga ini sangat menentukan nasib Timnas U19 ke babak semi final. 

Paling tidak ada 3 hal yang perlu dilihat sebagai kelemahan sangat menonjol dari Timnas U19 yang harus dicatat sebagai upaya perbaikan. Mari kita simak ulasan berikut ini. 

1. Faktor Marselino Ferdinan

Kemenangan 7 gol tanpa balas dengan 6 gol pada babak pertama dan hanya satu gol di babak kedua, membuka mata kita apa sebenarnya yang terjadi dengan penampilan timnas muda asuhan Shin Tae yong ini. 

Kita bisa melihat terjadinya 6 gol pada babak pertama tersebut adalah karena hidupnya penguasaan lini tengah Timnas U19 sepanjang laga tersebut. 

Kreativitas cerdas dari seorang Marselino Ferdinan yang berani melakukan aksi-aksinya menghidupkan serangan Timnas U19 di lini sangat vital tersebut. 

Anak muda berusia 17 tahun ini memiliki peran sentral dalam menghidupkan poros serangan bersama Kakang Rudiyanto, Arkhan Fikri, Ronaldo Kwateh dan Hokky Caraka. 

Gol cepat Hokky Caraka berawal dari umpan jeli dan cermat Marselino kepada Kakang Rudianto yang menusuk sisi kiri area penalti lawan. Umpan tariknya berhasil dimanfaatkan Hokky Caraka menjadi gol cepat hanya 2 menit setelah laga dimulai. 

Begitu pula gol Ronaldo Kwateh pada menit-menit berikutnya adalah kejelian Marselino melihat posisi rekannya yang menguntungkan untuk membuat gol. 

Hokky Caraka berhasil melakukan quattrick ke gawang Brunei Darussalam salah satu golnya adalah asis Marselino yang memanjakan Hokky mencetak gol ke gawang lawan. 

Justru ini yang menjadi kewaspadaan bagi Shin Tae yong, bagaimana jika Marselino dimatikan di lini tengah oleh salah satu gelandang Thailand. Harus ada pemain lain yang bisa mem back up kondisi tersebut. 

Pada babak kedua Marselino ditarik keluar untuk menghemat fisik dan kebugarannya, digantikan pemain gelandang yang lain. Setelah tidak ada Marselino, sangat kentara terlihat lini tengah amburadul. 

Hanya tinggal Arkhan Fikri di posisi itu yang masih mampu membuat beberapa pergerakkan dinamis dan umpan-umpan terobosan yang membahayakan lawan. 

2. Faktor Kedalaman Striker 

Ketika menghadapi Vietnam pada laga perdana, Shin Tae yong sempat mengeluh mengenai ketajaman para striker Timnas U19. Ada dus pemain yang disorot yaitu Ronaldo Kwateh dan Hokky Caraka. 

Dalam formasi 4-4-2 atau 3-5-2 mereka sering ditandemkan. Untung saja pada laga kedua menghadapi Brunei, Ronaldo dan Hokky berhasil memenuhi harapan Shin Tae yong untuk mencetak gol. 

Terlepas dari lawan mereka Brunei yang kekuatannya di bawah kita, tetapi pencapaian mereka dalam mencetakgol cukup menggembirakan. 

Namun pelapis duet striker ini tidak mampu mengimbangi perfoma yang ditunjukkan Ronaldo dan Hokky. Sosok Razza Fachrezi dan Rabbani Taslim belum mampu menunjukkan kemampuan mereka dalam mencetak gol.

Para pemain pelapis tersebut harus bekerja keras menunjukkan kemampuan yang terbaik jika Shin Tae yong memberikan kepercayaan kepada mereka. 

Dalam laga melawan Thailand, tim yang turun pada babak pertama ketika melawan Brunei diprediksi akan menjadi starting line up. 

3. Faktor Mental 

Ini adalah faktor mental bertanding yang harus dimiliki oleh skuad muda kita. Menghadapi laga lawan Thailand harus memiliki mental bertanding yang kuat sama halnya ketika berhadapan melawan Vietnam. 

Skuad Timnas U19 harus memiliki nyali yang besar bertarung satu lawan satu denga pemain-pemain Thailand. Bermain dengan fokus sesuai dengan skema dan pola yang diterapkan oleh tim pelatih. 

Faktor menatal bertansing ini sangat penting sekali dalam menghadapi laga krusial menghadapi Thailand. Karena laga ini sangat menentukan nasib Timnas U19 lolos ke semifinal. 

Kemenangan dalam laga ini akan membawa Indonesia ke babak semifinal minimal sebagai runner up grup bahkan bisa saja menjadi juara grup. 

Kita tetap optimis Timnas U19 Garuda Nusantara bertanding penuh semangat dengan penampilan prima. Mereka berjuang demi kehormatan Negeri Tercinta, Indonesia. 

Bravo Merah Putih @hensa.