Showing posts with label Shin Tae yong. Show all posts
Showing posts with label Shin Tae yong. Show all posts

Sunday, July 17, 2022

Benarkah Tim U19 Malaysia Memalsukan Umur Pemainnya?

 

Aysar Hadi yang dituduh media Vietnam memalsukan umur dalam Timnas U19 Malaysia (Foto Antara/Fakhri Hermansyah). 

Media Vietnam selama ini selalu usil terutama terhadap kiprah Timnas Garuda yang diasuh pelatih Shin Tae yong baik Tim Senior maupun Tim Usia Muda. Kali ini giliran Timnas U19 Malaysia yang baru saja juara AFF U19, dituduh memalsukan umur. 

Pada era tahun 90 an memang kerap kali terjadi kasus yang melibatkan oknum pemain yang memalsukan data dirinya untuk bisa bermain di ajang kejuaraan kelompok umur tertentu. 

Namun pada era digital terbuka seperti saat ini rasanya sangat sulit oknum-oknum melakukan kecurangan untuk memalsukan usia agar bisa tampil di ajang turnamen kelompok umur. Hal itu karena semua informasi sangat mudah diakses. 

BACA JUGA : Inilah Program Garuda Nusantara Usai Turnamen AFF U19 2022

Kabar terbaru ada tuduhan tentang pencurian umur pemain Malaysia U19. Seperti kita ketahui Malaysia baru saja menggondol Piala AFF U19 di Bekasi. 

Turnamen bergengsi untuk kelompok usia 19 di kawasan Asia Tenggara ini juaranya adalah Malaysia setelah menang 2-0 atas Laos dalam laga final yang berlangsung Jumat (15/7) lalu. 

Anak asuh pelatih bertangan dingin, Hassan Sazali Mohd Waras tengah menikmati sukses, ketika tiba-tiba muncul kabar tidak sedap karena tudingan kepada mereka yang melakukan pemalsuan umur. 

Salah satu media Vietnam, Thethao247.vn (16/7/22) menurunkan berita yang menghebohkan bahwa Malaysia U19 telah memalsukan salah satu pemain mereka. 

"Pemain yang dicurigai adalah kapten Aysar Hadi. Di kertas bermain AFF, Aysar Hadi lahir pada tahun 2003, tetapi banyak orang percaya bahwa striker yang mengenakan nomor punggung 13 telah menipu usianya." Demikian seperti ditulis dalam berita online oleh Thehao247.vn (16/7/22). 

Aysar Hadi, kapten Tim Malaysia U19 ini merupakan sosok yang mendapat gelar pemain terbaik pada Piala AFF U-19 2022 di Jakarta dan Bekasi tersebut. 

Harap dimaklumi provokasi media Vietnam ini karena Malaysia U19 berhasil megalahkan Vietnam U19 di semi final dengan skor telak 3 gol tanpa balas.  

Kekalahan tersebut rupanya belum mampu diterima oleh mereka sehingga berupaya mencari-cari alasan dengan tuduhan pencurian umur. 

Menurut pemberitaan media tersebut, sebuah akun bernama Happy World memposting gambar yang disebut-sebut mirip dengan Aysar Hadi. 

Pertama adalah foto di akun Aysar Hadi, kapten Malaysia U19 yang baru berusia 19 tahun tetapi memiliki foto profesional 3 tahun yang lalu.

Akun Happy World juga memposting beberapa foto lagi dari kehidupan pribadi Aysar Hadi untuk lebih membuktikan bahwa ia telah secara tidak jujur telah memalsukan usianya. 

Media Vietnam sudah biasa melampiaskan kekecewaan mereka karena kalah dari rival. Mereka biasanya memberitakan hal-hal yang memojokkan tim rival. Pemberitaan tersebut juga kerapkali jauh dari fakta yang ada

Hanya karena timnas mereka kalah dari Malaysia, media di sana menuduh Tim Malaysia U19 memalsukan usia salah satu pemain mereka, Aysar Hadi. 

Berita yang menghebohkan tersebut masih perlu dilakukan klarifikasi lebih jauh. Pihak Federasi Sepak bola Malaysia, FAM maupun AFF belum menanggapi berita tentang pencurian umur di Timnas U19 Malaysia ini. 

Mungkin pihak-pihak terkait tidak akan merespon berita tersebut jika tidak ada protes secara resmi dari Federasi Sepak bola Vietnam. 

Mari kita lihat fakta yang berhasil ditelusuri dari situs Transfermerkt.com (16/7), disana disebutkan bahwa Aysar Hadi tercatat sebagai pemain kelhairan tahun 4 September 2003. Saat ini bermain di klub Johor Darul Ta'jim II. 

Berita tentang pemalsuan umur dari Timnas U19 Malaysia ini jika ditanggapi maka akan semakin viral dan menarik perhatian banyak pihak. Berita-berita seperti ini dinilai sangat tidak produktif. Benar kan Gaisss...

@hensa. 

Saturday, July 16, 2022

Inilah Program Garuda Nusantara Usai Turnamen AFF U19 2022

 

Shin Tae yong, pelatih Timnas Garuda (Foto PSSI). 

Saat ini yang penting harus dipikirkan oleh PSSI adalah bagaimana mempersiapkan Timnas U19, Garuda Nusantara menghadapi agenda mereka di depan dengan program yang berkesinambungan. 

Banyak yang harus dibenahi dari skuad Garuda Nusantara ini. Bukan faktor fisik saja yang selama ini menjadi kelemahan utama, juga faktor teknis dan non teknis. Pembinaan dalam menguatkan mental bertanding juga sangat penting. 

Apalagi target utama Timnas Garuda Nusantara adalah di ajang kejuaraan Piala Dunia U-20 Jakarta pada tahun 2023 nanti. Maka sebaiknya bagi skuad muda Shin Tae yong ini mulai fokus menjalankan program yang terjadwal menuju ajang Dunia tersebut. 

BACA JUGA : Inilah Rahasia Kinerja Apriyani Rahayu dan Siti Fadia yang Semakin Solid. 

Dalam mengikuti Piala AFF U19 yang lalu, hasil skuad asuhan Shin Tae yong meraih pencapaian yang sangat mengesankan dengan tampil tanpa mengalami kekalahan. Walaupun mereka gagal meraih juara bahkan lolos dari fase grup. 

Bermain dalam fase grup sebanyak 5 kali, mereka meraih kemenangan sebanyak 3 laga dan dua hasil imbang tanpa mengalami kekalahan. 

Produktivitas gol mereka hasilkan juga sangat bagus dengan surplus 15 gol dari memasukkan 17 gol dan hanya kebobolan 2 gol. 

Tentu saja ini adalah satu hal yang menggembirakan kendati ketika melawan tim kuat seperti Vietnam dan Thailand, skuad Garuda U19 hanya bermain imbang tanpa gol. 

Pencapaian tersebut harus diakui bahwa tim muda kita ini memiliki progres yang baik. Begitu pula perkembangan dari segi taktik, skill pemain, strategi, dalam setiap laga terlihat semakin memperlihatkan perbaikan yang siginifikan. 

Pembinaan terus berlanjut dalam menghadapi agenda di depan. Sebelum bermain di Piala Dunia U20 2023 bulan Mei di Jakarta, ada dua agenda penting yaitu Kualifikasi Piala Asia U20 di Jakarta dan Putaran final Piala Asia U20 2023 di Uzbekistan.

Indonesia kembali satu grup dengan Vietnam di grup F. Selain Vietnam, juga ada Hongkong dan Timor Leste. Ajang ini berlangsung di Jakarta mulai 14-18 September 2022. Sedangkan putaran finalnya berlangsung di Uzbekistan pada medio Januari tahun 2023. 

Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 diikuti oleh 44 tim yang dibagi ke dalam 10 grup. Dari 10 grup tersebut, hanya juara dari masing-masing grup dan lima runner-up terbaik yang berhak melaju ke putaran final.

Jadwal resmi Timnas Garuda Nusantara menghadapi Timor Leste pada 14 September 2022. Laga kedua mereka menghadapi Hongkong pada 16 September 2022. Laga terakhir merupakan laga penentuan menghadapi Vietnam pada 18 September 2022.  

Timnas Garuda Nusantara fokus saja menghadapi agenda-agenda tersebut. Selamat berjuang para belia harapan Negeri ini. 

Bravo Merah Putih @hensa. 

Malaysia Juara Piala AFF U19 2022 Menang 2-0 atas Laos

 

Malaysia juara Piala AFF U19 2022 (Foto Antara/Aditya Pradana Putra). 

Turnamen Piala AFF U19 2022 berlangsung sejak 2 Juli hingga berakhir pada 15 Juli 2022 di Jakarta dan Bekasi, telah berakhir dengan melahirkan Malaysia U19 sebagai juara. Malaysia di final menang 2-0 atas Tim Kuda Hitam, Laos. 

Sementara Vietnam meraih posisi ketiga usai menang 5-3 atas Thailand dalam duel adu penalti setelah dalam waktu normal skor masih draw 1-1.  

Banyak catatan yang sempat terekam selama kejuaraan sepak bola yang melibatkan para pemain belia di negara-negara ASEAN ini. Mereka adalah harapan masa depan sepak bola untuk negara- masing-masing. 

Catatan yang paling penting adalah bagaimana turnamen ini bisa dijadikan sebagai pembinaan bagi  para talenta-talenta muda di Kawasan ASEAN ini melalui Federasi Sepak Bola ASEAN Football Federation, AFF. 

Sebenarnya tujuan luhur turnamen adalah bersifat pembinaan usia muda. Namun dalam prakteknya di lapangan seperti yang terjadi dalam ajang Piala AFF U19 2022 ini sangat jauh dari yang kita harapkan. 

Laga yang tidak menjunjung fair play yang dilakukan tim Vietnam menghadapi Thailand di matchday terakhir grup A sangat terkesan hanya memanfaatkan regulasi head to head untuk menyingkirkan tuan rumah Indonesia. 

Bagi Indonesia bukan mempermasalahkan regulasi head to head yang sudah disepakati oleh seluruh peserta turnamen ini, tetapi cara bermain kedua tim yang tidak menjunjung tinggi sportivitas. 

Permainan sepak bola yang diperagakan dan dipraktekan kedua tim yang merupakan skuad usia muda, sungguh sangat disesalkan. 

Mereka skuad muda Vietnam dan Thailand sudah diajarkan praktek-praktek tidak sportif sangat jauh dari unsur pembinaan sepak bola bagi para bellia di usia muda mereka. 

Dampaknya sungguh sangat buruk bagi pembinaan moral yang mereka dapatkan dari para pembina Tim Vietnam dan Thailand. Begitu pula praktek bermain sepak bola gajah tersebut adalah contoh buruk bagi pembinaan tim-tim lain di kawasan ini. 

Hanya karena mengincar target juara, sangat disayangkan harus mengorbankan unsur pembinaan yang sangat penting dalam masa depan karir pemain-pemain belia ini. 

Shin Tae yong, pelatih Timnas Indonesia juga sangat menyesalkan praktek tidak sportif tersebut. Bukan mempermasalahkan mengenai regulasinya yang sudah disepakati jauh-jauh hari. 

Namun justru dalam menyikapi regulasi tersebut seharusnya Vietnam dan Thailand bermain dengan menjunjung tinggi fair play dengan cara memenangkan laga tersebut. Bukan memanfaatkannya untuk menyingkirkan tim tertentu. 

PSSI juga sudah resmi melayangkan surat protes ke Federasi AFF. Mungkin hasil dari protes itu tidak akan mengubah terhadap hasil laga kedua tim. Untuk membuktikan aksi match fixing hanya berdasarkan pengamatan video pertandingan,sangat sulit terbukti. 

Dalam sebuah video yang diunggah yang menayangkan laga Vietnam dan Thailand setelah mereka membagi skor 1-1 terlihat permainan sepak bola gajah tersebut. Video inilah yang diminta untuk dinilai oleh AFF. 

Kasus sepak bola gajah ini harus menjadi catatan penting bagi AFF. Hasil investigasi mereka sangat diperlukan. Namun hingga kini belum dilakukan sebagai bahan untuk menjawab surat protes PSSI. 

Biarlah hal tersebut kini menjadi pekerjaan rumah pihak federasi AFF yang langsung bertanggung jawab pada kemajuan sepak bola di kawasan ini. 

@hensa. 

Thursday, July 14, 2022

Malaysia Lolos ke Final AFF U19 2022 Usai Menang Telak atas Vietnam

 

Vietnam vs Malaysia di Piala AFF U19 2022 (Foto Antara/Fakhri Hermansyah). 

Semi final pertama ajang Piala AFF U19 2022, antara Vietnam sebagai juara grup A menghadapi Malaysia sebagai runner up grup B berakhir dengan kemenangan Harimau Muda. 

Laga yang berlangsung, Rabu (13/7) kick off mulai pukul 15.30 WIB di Stadion Candrabhaga ini sepi dari kehadiran penonton. Maklum saja karena tim Garuda Nusantara dijegal sepak bola gajah Thailand dan Vietnam. 

Tim negeri jiran ini berhasil menghancurkan skuad Vietnam U19 dengan skor 3-0 tanpa balas. Gol pertama lahir akibat kesalahan yang dilakukan bek Vietnam, Ha Chau Phi. 

Blundernya mengarahkan bola justru kepada penyerang Malaysia, Adam Farhan. Kesalahan ini sangat fatal sehingga membuat permainan Vietnam semakin gugup. 

Maka akibat kesalahan oper tersebut, dengan tenang Adam Farhan yang menerima umpan gratis menembakkan bola ke pojok kiri gawang yang tidak bisa dibendung kiper Vietnam, Cao Van Binh. 

Malaysia unggul 1-0 yang terjadi pada menit ke-27 tersebut dan bertahan hingga turun minum. Skuad Vietnam sepanjang babak pertama itu kelihatan tegang seakan terbebani. Mungkin mereka baru sadar sudah melakukan kesalahan besar pada tuan rumah. 

Pada babak kedua, skuad Vietnam secara frontal melakukan serangan dengan menguasai hampir separuh lapangan. Beberapa peluangpun mereka peroleh. 

Namun skuad Harimau Malaya Muda yang hanya mengandalkan serangan balik akhirnya berbuah hasil lagi dengan tambahan gol mereka melalui Haiqal Haqeemi pada menit ke-70. 

Gol ini bermula dari aksi individu Haqimi Azim di sisi kiri pertahanan Vietnam yang menerima umpan panjang dari serangan balik.  

Winger Harimau Muda ini berlari melewati satu pemain Vietnam kemudian memberikan umpan tarik yang bisa dikonversi menjadi gol oleh Haqeemi. 

Malaysia unggul 2-0 dengan sisa laga hanya tinggal 20 menit lagi. Skuad Vietnam semakin menekan melakukan serangan total ke gawang Malaysia. 

Paling tidak ada dua peluang emas yang mereka dapatkan. Tembakan Nguyen Van Truong dari dalam kotak penalti masih membentur tiang gawang. 

Bamun bola muntah yang terjadi bisa digagalkan pemain belakang Malaysia yang berjibaku menghalau peluang emas tersebut.

Begitu pula Vietnam mendapatkan peluang emas lainnya melalui Quoc Viet yang masuk ke area kotak penalti melepaskan tembakan keras, tetapi bolanya melambung di atas mistar. Vietnam sungguh sangat sial. 

Pada menit-menit akhir laga, Vietnam benar-benar mengurung pertahanan Malaysia pada sisa waktu laga tersebut. Semua pemain keluar menyerang. 

Mereka semakin gugup harus mengejar ketinggalan gol seiring waktu yang terus berjalan. Mereka juga sudah membayangkan bagaimana para netizen yang akan mengolok-olok mereka jika mereka kalah. 

Sementara Malaysia dengan kokoh tetap bertahan dengan menempatkan hampir 8 pemain di area penalti mereka. 

Skuad Harimau Muda ini begitu percaya diri setelah unggul gol kemenangan. Kordinasi pertahanan mereka sangat baik dengan komunikasi yang berjalan lancar. 

Vietnam terlalu asyik menyerang melupakan pertahanan yang bolong, akhirnya Malaysia berhasil mencuri gol ketiga mereka melalui kaki Haykal Danish menjelang waktu laga berakhir. 

Kemenangan 3-0 atas Vietnam ini membawa Harimau Muda lolos ke final menunggu lawan yaitu pemenang antara/thailand sebagai runner up grup A menghadapi Laos, juara grup B. 

Laga Thailand dan Laos juga berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga mulai pukul 20.00 WIB. Selamat untuk Harimau Muda. 

Bravo Merah Putih @hensa. 


Sunday, July 10, 2022

Piala AFF U-19 2022, Laga Penentuan Garuda Nusantara Lawan Myanmar Wajib Menang

 

Rabbani Tasnim pencetak gol Hattrick ke gawang Filipina (Foto Antara/Aditya Pradana Putra).  

Laga matchday terakhir grup A, Piala AFF U-19 2022, mempertemukan Timnas Garuda Nusantara berhadapan melawan Myanmar. Ini adalah laga yang wajib menang bagi skuad asuhan Shin Tae yong untuk mengamankan tiket semifinal. 

Laga tersebut berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, Minggu (10/7/22) mulai pukul 20.00 WIB. Pada hari dan jam yang sama di tempat lain, Stadion Madya Senayan, juga akan berhadapan Thailand melawan Vietnam. 

Dua pertandingan yang berlangsung secara paralel ini sangat menentukan bagi 3 tim yaitu Indonesia, Thailand dan Vietnam. Di grup A ini memang hanya 3 tim tersebut yang masih memiliki peluang lolos ke babak semi final ajang turnamen Piala AFF U19. 

Garuda Nusantara bisa langsung gagal ke semifinal jika mereka kalah atau bermain imbang dengan Myanmar. Hal itu karena poin yang dikumpulkan skuad Garuda tidak akan bisa mengungguli Vietnam dan Thailand. 

Mungkinkah ada laga sandiwara antara Vietnam Vs Thailand? Karena mereka hanya membutuhkan hasil draw dengan skor 1-1 atau 2-2 atau 3-3, cukup membawa kedua tim tersebut lolos ke semifinal. Skor 1-1 mungkin cukup rapi agar tidak terlihat sandiwaranya. 

Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Mari kita simak penjelasan dan uraian di bawah ini :  

Melihat posisi klasemen, Vietnam masih diperingkat satu dengan 10 poin sama dengan Thailand, hanya saja skuad Gajah Perang kalah dalam selisih gol. 

Vietnam memiliki surplus 9 gol sedangkan Thailand surplus 6 gol. Garuda Nusantara sendiri di posisi ketiga dengan 8 poin memiliki surplus 11 gol. 

Pada posisi seperti ini, Indonesia wajib menang berapapun skornya melawan Myanmar dan unggul selisih gol dengan dua rivalnya tetapi syaratnya Thailand dan Vietnam bermain draw tanpa gol. 

"Syarat untuk lolos ke semifinal, Indonesia harus menang atas Myanmar dengan berapapun skornya. Di laga lain, Vietnam versus Thailand harus saling mengalahkan atau Vietnam dan Thailand bermain imbang dengan skor 0-0." 

Demikian yang dikatakan oleh staf Media Officer PSSI, Bandung Saputra, seperti dilansir Antaranews.com (9/7/2022). 

Nasib Indonesia menuju ke semifinal tergantung pada laga antara Vietnam dan Thailand. Skuad Garuda Nusantara menang atas Myanmar dan salah satu dari Thailand dan Vietnam kalah, maka Indonesia lolos ke semi final. 

Atau Thailand dan Vietnam bermain imbang 0-0, maka tiga tim ini memiliki 11 poin yang sama sehingga akan memperhitungkan produktivitas gol keseluruhan. 

Dalam hal ini Indonesia mendapat keuntungan karena unggul dengan surplus 11 gol, disusul Vietnam dengan surplus 9 gol dan Thailand surplus 6 gol. Dua tim teratas berhak lolos ke semifinal. 

Namun jika Thailand dan Vietnam bermain imbang dengan skor 1-1 atau 2-2 atau 3-3 dan seterusnya, maka produktivitas gol hanya dihitung untuk gol yang dicapai oleh ketiga tim tersebut. 

Dalam posisi tersebut, Timnas Indonesia U-19 kalah head-to-head di antara tiga tim dalam sebuah klasemen kecil berisikan Indonesia, Vietnam dan Thailand. 

Jelas dalam posisi tersebut, Timnas U19 Indonesia harus tersisih. Hal itu karena skuad belia asuhan Shin Tae yong tidak mampu mencetak gol baik ke gawang Thailand maupun Vietnam dalam pertemuan mereka alias bermain imbang 0-0. 

Jika kemungkinan timbul pikiran dari kubu Thailand dan Vietnam sepakat untuk bermain imbang saja dengan skor 1-1, maka mereka keduanya merasa diuntungkan karena baik Thailand maupun Vietnam bisa sama-sama lolos ke semifinal. 

Apakah hal itu benar-benar terjadi dalam laga tersebut? Ataukah mereka tetap bermain dengan menjunjung tinggi fair play sehingga ada salah satu yang berhasil memenangkan laga yang otomatis berhak lolos ke semifinal. 

Sepak Bola Gajah?

Saat ini yang menjadi pembahasan kita adalah apakah ada kemungkinan kubu Thailand dan Vietnam bermain mata untuk kelolosan mereka menuju semifinal dengan menyingkirkan Indonesia dengan cara tidak fair. 

Turnamen yang diselenggarakan oleh Federasi Sepak Bola ASEAN, AFF ini bertujuan untuk pembinaan dan pengembangan pemain-pemain berusia muda di kawasan ini. 

Mereka ditempa dalam sebuah kompetisi berupa turnamen usia muda yaitu ajang perebutan Piala AFF U19. Mereka akan mendapatkan pengalaman berharga selama mengikuti turnamen tersebut. 

Selain pengalaman teknik bermain sepak bola, mereka para belia ini juga ditempa ujian mental dalam momen pertandingan demi pertandingan. 

Menjaga sportivitas sangat penting dan terhormat. Tidak semata-mata hanya menargetkan juara dengan menghalalkan segala cara. Apalagi dengan menabrak fair play yang seharusnya dijunjung tinggi seorang olah ragawan

Sungguh sangat disayangkan, jika nanti dalam laga krusial di grup A ini masih ada tim-tim yang melakukan praktek-praktek tidak sportif hanya demi meraih target lolos ke semifinal tanpa menjunjung tinggi sportivitas. 

Jika hal itu terjadi maka kembali terulang skandal memalukan peristiwa heboh Sepakbola Gajah pada Piala AFF tahun 1998 yang saat itu masih bernama Piala Tiger. 

Peristiwa kelam sepakbola di kawasan ASEAN yang tercatat dalam lebaran hitam. Semoga tidak terulang dalam laga Thailand dan Vietnam. Mereka sudah seharusnya bermain untuk meraih kemenangan. 

Bravo Merah Putih @hensa.

Saturday, July 9, 2022

Hajar Filipina 5-1, Garuda Nusantara Tatap Semi Final AFF U19

 

Marselino Ferdinan absen dalam laga Garuda Nusantara lawan Filipina (Foto PSSI). 

Timnas Garuda Nusantara berhasil menang besar dengan skor 5-1 atas Filipina dalam lanjutan Grup A Piala AFF U-19 2022 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jumat (8/7) malam WIB.

BACA JUGA : Ini Syarat Timnas Garuda Nusantara Lolos ke Semi Final AFF U19. 

Dalam laga tersebut Rabbani Tasnim mencetak tiga gol alias hattrick dalam kemenangan yang diraih Timnas Indonesia U19 tersebut. 

Sebanyak 2 gol tercipta melalui titik penalti yang keduanya berhasil mengecoh kiper Filipina, Lance Bencio. Sedangkan satu gol lainnya melalui sundulan dari bola tendangan sudut. 

Rabbani juga berhasil menbuat kagum para suporter yang hadir di stadion ketika umpan terobosannya yang akurat dituntaskan dengan baik oleh Alfriyanto Nico dengan tembakan keras ke gawang Filipina. 

Sedangkan satu gol lainnya dicetak Teuku Razzaa Fachrezi yang masuk pada babak kedua menggantikan Rabbani Tasnim karena mengalami kejang otot dan harus ditarik keluar. 

Melihat pencapaian hattrick ke gawang Filipina dan satu assist cerdasnya, hal ini menjadi pembuktian Rabbani kepada pelatih Shin Tae-yong yang memberinya kepercayaan sebagai starter. 

Selama ini striker asal Borneo FC dengan tinggi badan 180 cm ini  hanya menjadi pelapis bagi sosok striker Hokky Caraka dalam tiga laga sebelumnya. 

Dalam 3 laga tersebut permainan Rabbani belum menunjukkan kinerja yang mengesankan. Baru pada saat berhadapan melawan Filipina ini, anak muda asal Borneo ini bermain cemerlang. 

Sebelum laga ini banyak pengamat dan penggemar Timnas Garuda merasa khawatir dengan performa skuad Shin Tae yong yang harus bermain tanpa kehadiran paly maker Marselino Ferdinan. 

Namun Shin Tae yong berhasil meramu skuad dengan merombak total, bukan saja tanpa Marselino yang memang tengah dilanda cedera, tetapi juga Timnas U19 turun tanpa Ronaldo Kwateh, Hokky Caraka, Kakang Rudiyanto  dan Arkhan Fikri. 

Kejutan susunan pemain sebagai starter yang turun menghadapi Filipina adalah Cahya Supriadi sebagai kiper yang belum tergantikan. 

Kemudian dalam formasi 3-4-3 menurunkan trio bek tengah adalah Kadek Arei Priyatna, Muhammad Ferrari, Marcell Januar Putra. 

Kuartet lini tengah ada Edgard Ampring, Frezy Al-Hudaifi, Ferdiansyah Cecep Surya, Zanadin Fariz. Sementara trio penyerang adalah Subhan Fajri, Alfriyanto Nico Saputro dan Rabbani Tasnim Siddiq. 

Sungguh ini komposisi terbaru dari Shin Tae yong yang patut dihargai sebagai terobosan karena absennya seorang Marselino Ferdinan. Komposisi starter ini menjadi cikalbakal andalan dalam laga selanjutnya. 

Marselino Ferdinan sudah dipastikan tidak bisa bermain hingga Piala AFF U19 2022 berakhir. Hal ini setelah melihat hasil dari pemeriksaan dengan piranti Magnetic Resonance Imaging (MRI) di Rumah Sakit yang menangani. 

Marselino, pemain asal klub Persebaya tersebut mengalami cedera saat melawan Thailand pada Rabu (6/7) lalu. Dia cedera menjelang babak pertama usai dan harus ditandu keluar.

"Setelah menjalani pemeriksaan MRI kemarin, hasilnya Marselino mengalami ruptur partial ototnya cukup dalam dengan panjang 10 sentimeter dan lebar 1,7 sentimeter. Ini akan membutuhkan waktu sembuh sekitar 1-2 bulan," kata Dokter Syarif Alwi, Head of Medical PSSI seperti dirilis situs resmi Federasi, PSSI.org (8/7/22). 

Sementara itu, Sekjen PSSI Yunus Nusi menyatakan bahwa PSSI berupaya secepat dan sebaik mungkin agar Marselino segera pulih kembali turun ke lapangan. 

Apalagi pada September mendatang Garuda Nusantara harus mengikuti Kualifikasi Piala AFC U-20 di Jakarta pada 10-18 September 2022. 

Ada 10 grup dari 44 tim yang mengikuti kualifikasi ini. Indonesia berada di Grup F bersama Vietnam, Timor Leste dan Hongkong. Sepuluh juara grup dan 5 runner up terbaik berhak lolos ke putaran final bersama uan rumah Uzbekistan pada tahun 2023. 

Jadwalpun sudah tersusun dimana pada laga pertama Indonesia berhadapan lawan Timor Leste (14/9), lawan Hongkong (16/9 dan lawan Vietnam (18/9).  

Kini Garuda Nusantara tinggal menyisakan satu laga terakhir melawan Myanmar. Laga ini harus dimenangkan cukup 1-0 saja sudah bisa meloloskan skuad Shin Tae yong ke semifinal. 

Sementara itu Thailand dan Vietnam harus menghadapi laga hidup mati. Thailand harus memenangkan laga sedangkan bagi Vietnam cukup bermain imbang sudah cukup untuk lolos karena memiliki selisih gol lebih baik dari Thailand. 

Garuda Nusantara selamat berjuang. Pintu semi final Piala AFF U19 kini semakin terbuka.  

Bravo Merah Putih @hensa. 

Friday, July 8, 2022

Tanpa Marselino, Garuda Nusantara Hadapi Filipina di AFF U19 2022

 

Mikael Tata sedang beraksi (Foto Antara/Aditya Pradana Putra). 

Pada matchday ke-4 Timnas U19 Garuda Nusantara akan menghadapi Filipina di Stadion Candrabhaga Bekasi, Jumat (8/7/22) mulai pukul 20.00 WIB. 

Saat ini Indonesia berada pada posisi 4 di klasemen dengan 5 poin sementara grup A di bawah Vietnam (7 poin, Thailand (7 poin) dan Myanmar (6 poin). 

Timnas Garuda Nusantara meraih 5 poin dari kemenangan atas Brunei Darussalam 7-0, dan hasil laga imbang tanpa gol lawan Vietnam dan Thailand. 

Oleh karena itu laga menghadapi Filipina ini merupakan laga yang amat krusial untuk mengejar ketinggalan poin dari pesaing-pesaing seperti Vietnam dan Thailand yang sudah mengemas 7 poin. 

Hanya dengan kemenangan mutlak atas Filipina akan membuka peluang besar bagi Timnas U19 melangkah ke babak semi final. Hal ini karena pada laga terakhir fase grup lawan terakhir adalah Myanmar. 

Kendati demikian menghadapi Filipina yang belum pernah meraih poin karena dari tiga laga selalu kalah, skuad Shin Tae yong harus kehilangan soso Marselino Ferdinan. 

Pemain asal Persebaya ini adalah ruh lini serang bagi pasukan Timnas U19. Marselino pemain yang tidak tergantikan selama ini. Pelatih Shin Tae yong selalu menurunkannya sebagai starter. 

Sangat wajar jika pelatih menaruh kepercayaan kepada anak muda tersebut, karena Marselino memiliki kemampuan diatas rerata pemain gelandang serang lainnya di skuad Timnas U19. 

Marselino juga adalah pemain yang kerap kali dimainkan Shin Tae yong dalam skuad Garuda Senior seperti saat Kualifikasi Piala Asia beberapa waktu yang lalu. 

Jujur saja tanpa kehadiran Marselino dalam skuad Timnas U19 ketika menghadapi Filipina ini,pasti terasa ada kekuatan yang berbeda. 

Shin Tae yong sendiri awalnya merasa kehilangan dari sosok belia satu ini. Namun pelatih asalh Korea Selatan ini harus mampu mencari pengganti peran Marselino di lini gelandang serang skuad asuhannya. 

Lini tengah selama ini selalu diisi oleh trio Dimas Juliono, Arkhan Fikri dan Marselino. Siapakah pengganti Marselino ketika dia absen? 

Ada pemain asal Persis Solo, Zanadin Zaiz yang tipe permainannya mirip. Ada baiknya juga dia mulai diberikan kepercayaan oleh Shin Tae yong untuk berkreasi di lini tengah Garuda Nusantara. 

Sementara Dimas dan Arkhan adalah duet yang selalu saling mengisi sejauh ini di area lini vita tersebut. 

Walaupun Marselino harus absen tetapi ada kabar gembira yaitu Muhammad Ferrari sudah bisa kembali bermain memperkuat lini belakangsetelah absen karena cedera saat bermain lawan Vietnam. 

Bahkan kemarin saat menghadapi Thailand, Ferrari sudah diturunkan di babak kedua hingga usai. Kehadirannya di lini belakang membuat area pertahanan tersebut semakin solid dan kokoh. 

Baiklah Fans Garuda, mari kita dukung skuad Garuda Nusantara dengan hadir di Stadion bagi mereka yang tidak bisa hadir, dukunglah dengan doa. 

Bravo Merah Putih @hensa. 

Thursday, July 7, 2022

Ditahan Imbang Tanpa Gol oleh Thailand, Peluang Timnas U19 Lolos Masih Terbuka

 

Ronaldo Kwateh berselebrasi bersama rekannya (Foto PSSI). 

Timnas U19 yang dikenal dengan julukan Garuda Nusantara harus bermain imbang tanpa gol menghadapi Thailand di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Rabu (6/7/22) dalam laga matchday 3 grup A. 

Target memenangkan laga ini tidak tercapai sehingga Indonesia harus meraih hanya 1 poin untuk menempati posisi ke-4 pada klasemen sementara grup A. 

Puncak klasemen saat ini diraih oleh Vietnam dengan 7 poin setelah mereka menang 4-0 atas Brunei. Pada posisi kedua Thailand juga dengan 7 poin tetapi kalah selisih gol dari Vietnam. 

Sementara itu Myanmar berada di posisi ke-3 dengan 6 poin dari dua kemenangan atas Filipina dan Brunei. Posisi ke-5 ditempati Filipina dan juru kunci ditempati oleh Brunei yang belum pernah menang. 

Posisi Indonesia sangat tidak menguntungkan setelah matchday 3 ini tertinggal 2 poin dari Vietnam dan Thailand, dua tim rival serius di grup A. Sementara Myanmar juga unggul satu poin (6 poin ) dari Indonesia (5 poin). 

Bagaimana peluang Indonesia dalam meraih tiket semifinal dengan memanfaatkan dua laga sisa mereka? Mari kita bahas syarat Garuda Nusantara agar lolos dari fase grup A. 

Syarat Indonesia Lolos ke Semifinal AFF U19 2022

Dalam dua laga sisa, Timnas U19 Indonesia tinggal menghadapi Filipina yang tidak pernah menang dalam 3 laga sebelumnya. 

Kemudian pada laga terakhir menghadapi Myanmar bisa jadi merupakan laga penentuan dalam meraih tiket semifinal tersebut. 

Dua laga sisa ini mutlak bagi Timnas U19 harus memenangkan laga tersebut. Hal ini sangat penting untuk menjaga peluang jika Thailand dan Vietnam menang pada matchday 4 mereka. Dimana Thailand menghadapi Brunei dan Vietnam lawan Myanmar. 

Thailand dipastikan bisa menang besar atas Brunei Darussalam sementara Vietnam juga diperkirakan bisa unggul menhadapi Myanmar. 

Setelah matchday 4 tersebut, posisi klasemen diprediksi menjadi Thailand dan Vietnam masih di posisi pertama dan kedua dengan 10 poin. Indonesia naik ke posisi ke-3 dengan 8 poin menggeser Myanmar di posisi ke-4. 

Pada laga pamungkas, Thailand dan Vietnam akan saling berhadapan dalam laga hidup mati. Pemenang dari laga ini dipastikan meraih juara grup sementara ang kalah tersisih dengan catatan Indonesia meraih kemenangan dalam 2 laga terakhirnya. 

Jika mereka beramin imbang dan Indonesia menang atas Myanmar, maka jumlah perolehan poin untuk 3 tim tersebut sama-sama mengumpulkan 11 poin. 

Sehingga dalam posisi tersbut maka produktivitas dalam mencetak gol menjadi faktor penentu bagi kelolosan tim yang berhak menuju semi final. 

Laga menghadapi Brunei sebagai tim paling lemah menjadi faktor dalam penentuan produktivitas gol. Saat Indonesia menang 7-0 atas Brunei, bermain 0-0 dengan Thailand. Vietnam hanya menang 4-0 atas Brunei dan 4-1 atas Filipina.  

Sehingga perbedaan gol diantara mereka sama yaitu surplus 7 gol, tetapi Vietnam lebih produktif denga mencetak 8 gol semenara Indonesia 7 gol.  

Indonesia juga harus meperhitungkan kemenangan Vietnam 4-1 atas Filipina. Menghadapi tim yang sama di matchday 4, Indonesia harus menang minimal dengan 3 gol. Hal tersebut untuk meraih keunggulan selisih gol dengan Vietnam. 

Dengan mengenyampingkan posisi Thailand yang akan menghadapi Brunei dalam laga yang diperkirakan mereka menang besar, maka rival Indonesia yang perlu diperhitungkan untuk menjadi runner up adalah Vietnam. 

Kuncinya adalah laga Vietnam melawan Myamar pada matchday ke-4 merupakan laga penentuan bagi Indonesia dalam persaingan dengan Young Golden Star tersebut. 

Pada matchday ke-4 ini, jika Vietnam kalah atau bermain imbang lawan Myanmar dan Indonesia memang atas Filipina maka Timnas U19 lebih aman melangkah ke semifinal. 

Bagaimanapun Timnas Garuda Nusantara harus kembali fokus untuk memenangkan dua laga terakhir mereka. Hal ini agar nasib Indonesia tidak tergantung pada tim lain. 

Dengan memenangkan dua laga terakhir apalagi dengan selisih skor yang memadai, maka tiketsemifinalbisabersaing dengan dua tim rival yaitu Vietnam dan Thailand. Selamat berjuang Garuda Nusantara. 

Bravo Merah Putih @hensa. 


Wednesday, July 6, 2022

3 Kelemahan Timnas Garuda Nusantara di Ajang Piala AFF U19 2022

 

Hokky Caraka dan Kakang Rudianto berselebrasi ketika melawan Brunei (Foto Antara/Pradana Aditya Putra). 

Hallo para Penggemar Timnas Garuda. Pertandingan fase grup A matchday 3 akan berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Rabu (6/7/22) pada pukul 20.00 WIB dimana Timnas U19 berhadapan melawan Thailand U19. 

Ini adalah duel klasik dua tim di kawasan ini yang selalu ketat, selain duel-duel lainnya seperti Indonesia vs Malaysia dan Indonesia vs Vietnam. 

Ketika Indonesia U19 mengalahkan Brunei Darussalam dengan 7 gol tanpa balas, ternyata masih ditemui beberapa catatan yang harus dibenahi dari performa Garuda Nusantara tersebut. 

Marilah kita bedah faktor apa saja yang perlu dibenahi menjelang laga krusial menghadapi Thailand U19 dimana laga ini sangat menentukan nasib Timnas U19 ke babak semi final. 

Paling tidak ada 3 hal yang perlu dilihat sebagai kelemahan sangat menonjol dari Timnas U19 yang harus dicatat sebagai upaya perbaikan. Mari kita simak ulasan berikut ini. 

1. Faktor Marselino Ferdinan

Kemenangan 7 gol tanpa balas dengan 6 gol pada babak pertama dan hanya satu gol di babak kedua, membuka mata kita apa sebenarnya yang terjadi dengan penampilan timnas muda asuhan Shin Tae yong ini. 

Kita bisa melihat terjadinya 6 gol pada babak pertama tersebut adalah karena hidupnya penguasaan lini tengah Timnas U19 sepanjang laga tersebut. 

Kreativitas cerdas dari seorang Marselino Ferdinan yang berani melakukan aksi-aksinya menghidupkan serangan Timnas U19 di lini sangat vital tersebut. 

Anak muda berusia 17 tahun ini memiliki peran sentral dalam menghidupkan poros serangan bersama Kakang Rudiyanto, Arkhan Fikri, Ronaldo Kwateh dan Hokky Caraka. 

Gol cepat Hokky Caraka berawal dari umpan jeli dan cermat Marselino kepada Kakang Rudianto yang menusuk sisi kiri area penalti lawan. Umpan tariknya berhasil dimanfaatkan Hokky Caraka menjadi gol cepat hanya 2 menit setelah laga dimulai. 

Begitu pula gol Ronaldo Kwateh pada menit-menit berikutnya adalah kejelian Marselino melihat posisi rekannya yang menguntungkan untuk membuat gol. 

Hokky Caraka berhasil melakukan quattrick ke gawang Brunei Darussalam salah satu golnya adalah asis Marselino yang memanjakan Hokky mencetak gol ke gawang lawan. 

Justru ini yang menjadi kewaspadaan bagi Shin Tae yong, bagaimana jika Marselino dimatikan di lini tengah oleh salah satu gelandang Thailand. Harus ada pemain lain yang bisa mem back up kondisi tersebut. 

Pada babak kedua Marselino ditarik keluar untuk menghemat fisik dan kebugarannya, digantikan pemain gelandang yang lain. Setelah tidak ada Marselino, sangat kentara terlihat lini tengah amburadul. 

Hanya tinggal Arkhan Fikri di posisi itu yang masih mampu membuat beberapa pergerakkan dinamis dan umpan-umpan terobosan yang membahayakan lawan. 

2. Faktor Kedalaman Striker 

Ketika menghadapi Vietnam pada laga perdana, Shin Tae yong sempat mengeluh mengenai ketajaman para striker Timnas U19. Ada dus pemain yang disorot yaitu Ronaldo Kwateh dan Hokky Caraka. 

Dalam formasi 4-4-2 atau 3-5-2 mereka sering ditandemkan. Untung saja pada laga kedua menghadapi Brunei, Ronaldo dan Hokky berhasil memenuhi harapan Shin Tae yong untuk mencetak gol. 

Terlepas dari lawan mereka Brunei yang kekuatannya di bawah kita, tetapi pencapaian mereka dalam mencetakgol cukup menggembirakan. 

Namun pelapis duet striker ini tidak mampu mengimbangi perfoma yang ditunjukkan Ronaldo dan Hokky. Sosok Razza Fachrezi dan Rabbani Taslim belum mampu menunjukkan kemampuan mereka dalam mencetak gol.

Para pemain pelapis tersebut harus bekerja keras menunjukkan kemampuan yang terbaik jika Shin Tae yong memberikan kepercayaan kepada mereka. 

Dalam laga melawan Thailand, tim yang turun pada babak pertama ketika melawan Brunei diprediksi akan menjadi starting line up. 

3. Faktor Mental 

Ini adalah faktor mental bertanding yang harus dimiliki oleh skuad muda kita. Menghadapi laga lawan Thailand harus memiliki mental bertanding yang kuat sama halnya ketika berhadapan melawan Vietnam. 

Skuad Timnas U19 harus memiliki nyali yang besar bertarung satu lawan satu denga pemain-pemain Thailand. Bermain dengan fokus sesuai dengan skema dan pola yang diterapkan oleh tim pelatih. 

Faktor menatal bertansing ini sangat penting sekali dalam menghadapi laga krusial menghadapi Thailand. Karena laga ini sangat menentukan nasib Timnas U19 lolos ke semifinal. 

Kemenangan dalam laga ini akan membawa Indonesia ke babak semifinal minimal sebagai runner up grup bahkan bisa saja menjadi juara grup. 

Kita tetap optimis Timnas U19 Garuda Nusantara bertanding penuh semangat dengan penampilan prima. Mereka berjuang demi kehormatan Negeri Tercinta, Indonesia. 

Bravo Merah Putih @hensa. 

Tuesday, July 5, 2022

Hokky Caraka, Harapan Baru Timnas U19 Garuda Nusantara di Piala AFF U19 2022

Hokky Caraka berselebrasi bersama Kakang Rudianto (Foto Antara/Fakhri Hermansyah). 

Timnas Indonesia U-19 berhasil mengukir kemenangan telak dengan skor 7-0 atas Brunei Darussalam dalam lanjutan Grup A Piala AFF U-19 2022, Senin (4/7) malam. 

Kemenangan ini sangat berarti bagi posisi Timnas U19 di klasemen grup A yang langsung berada di posisi kedua di bawah Thailand yang sudah membawa 6 poin dari dua kemenangan yaitu dari Filipina dan Myanmar. 

Indonesia memiliki 4 poin sama dengan yang dikumpulkan oleh Vietnam yang menang atas Filipina. Namun Indonesia menang dalam produktivitas gol. 

Laga melawan Brunei memang adalah laga yang wajib menang mengingat pada laga perdananya Timnas U19 hanya mampu meraih satu poin dari hasil imbang tanpa gol dengan Vietnam. 

Menghadapi Brunai sejak peluit berbunyi, Timnas Garuda Nusantara sudah langsung menyerang mengurung pertahanan Brunei Darussalam. 

Skuad asuhan Shin Tae yong ini bermain cukup taktis dan lebih terencana dengan menguasai lini tengah yang dimotori oleh Marselino Ferdinan. 

Dalam laga tersebut selain Marselino yang bermain cemerlang, juga ada 4 pemain Timnas U-19 yang bermain mempesona. Mereka adalah Hokky Caraka, Ronaldo Kwateh, Arkhan Fikri dan Kakang Rudianto.

Saat menghajar Brunei, gol-gol Timnas Indonesia U-19 dicetak berkat empat gol yang dijaringkan Hokky Caraka. 

Sedangkan tiga sisanya dicetak bergantian oleh Ronaldo Kwateh, Arkhan Fikri, dan pemain pengganti Alfriyanto Nico. 

Di laga ini, Timnas Indonesia U-19 tampil dominan sepanjang 90 menit. Beberapa pemain tim Garuda Nusantara juga memperlihatkan penampilan yang bagus. 

Hokky Caraka sangat pantas didaulat sebagai pemain terbaik Timnas Indonesia U-19 dalam laga kontra Brunei tersebut. 

Penyerang berusia 17 asal Sleman tersebut memperlihatkan kualitasnya dengan mencetak quattrick ke gawang Brunei. 

Ketajaman dalam mencetak gol mulai terlihat dalam laga tersebut terlepas apakah karena lawannya adalah Brunei tetapi 4 gol nya membuktikan dia adalah striker yang memiliki harapan. 

Anak muda ini memperlihatkan kelebihan dalam penempatan posisi dan ketenangan saat mendapatkan peluang. 

Pemuda kelahiran Gunung Kidul, Yogyakarta itu hampir selalu berada di posisi yang tepat ketika bola berada di areapenalti lawan. Instingnya dalam melakukan eksekusi juga mulai terlihat. 

Selain itu Hokky juga memperlihatkan mempunyai kedua kaki yang sama tajamnya. Baik dengan kaki kiri maupun kanan, keduanya mampu digunakan untuk mecetak gol. 

Empat gol ke gawang Brunei menjadi bukti ketajaman kedua kakinya. Juga baginya menjadi modal kepercayaan diri untuk menghadapi laga krusial berikutnya lawan Thailand pada Rabu (6/7/22). 

Kita semua hanya berharap menghadapi Thailand nanti, Hokky Caraka tetap mendapatkan hokinya untuk mencetak gol kemenangan. Semoga. 

Salam bola @hensa. 

Monday, July 4, 2022

Saatnya Menang Lawan Brunei Darussalam di Piala AFF U19 2022

 

Timnas U19 ketika melawan Vietnam (Foto Kompas.com/Kristianto Purnomo). 

Timnas U19 berhadapan lawan Brunei Darussalam dalam laga kedua Piala AFF U19, Senin (4/7) di Stadion Patriot Candrabhaga pukul 20.00 WIB. Laga ini wajib dimenangkan sekaligus pembuktian kemampuan Ronaldo Kwateh dalam membobol gawang lawan. 

Pada laga perdana, Sabtu (2/7), Timnas U19 Indonesia telah kehilangan 2 poin ketika mereka ditahan imbang oleh Vietnam tanpa gol. Laga tersebut sebenarnya menjadi pertaruhan penting bagi Shin Tae yong dalam meraih poin penuh. 

Namun ternyata tim asuhannya tidak mampu membobol gawang pasukan Golden Star tersebut karena para penyerang kita benar-benar buruk dalam penyelesaian akhir di depan gawang. 

Ronaldo Kwateh yang digadang-gadang menjadi tumpuan mencetak gol, usai laga tersebut mendapat banyak kritik dan kecaman tidak senonoh di medsos oleh para netizen.

Sehingga inilah saat tepat bagi dirinya untuk membuktikan bahwa kemampuannya mencetak gol bisa dilakukan saat Garuda Nusantara menghadapi Brunei Darussalam dalam laga kedua tersbut. 

Usai laga imbang menghadapi Vietnam dua hari yang lalu, kini timbul pertanyaan apakah Timnas U19 mampu menjebol gawang Brunei Darussalam ? 

Pertanyaan yang wajar yang ada dalam benak kita, mengingat ketika menghadapi Vietnam, striker kita tidak mampu berbuat banyak di depan gawang Vietnam. 

Indonesia berada di grup A bersama Brunei Darussalam, Myanmar, Thailand, Vietnam, Filipina. Banyak pengamat mengatakan grup ini grup neraka. 

Faktanya memang di grup A ada Thailand, Vietnam dan Filipina yang merupakan negara-negara dengan ranking FIFA di atas Indonesia. 

Namun untuk tim pada usia muda pada umumnya kekuatan mereka masih mampu kita untuk mengimbanginya. Bahkan Indonesia adalah salah satu kekuatan sepakbola usia muda di ASEAN ini. 

Lalu bagaimana peluang menghadapi Brunei Darussalam pada laga kedua dari Timnas U19? Hanya dengan syarat skuad asuhan Shin Tae yong ini memenangkan laga yaitu memperbaiki finishing mereka di depan gawang lawan. 

Ronaldo Kwateh, Hokki Caraka, Marselino Ferdinan juga Razza Fachrezi harus mampu memperbaiki performa mereka di depan gawang lawan. Sentuhan akhir dalam mencetak gol sangat menentukan kemenangan atas Brunei. 

Janganlah dulu berfikir berapa banyak gol yang harus mereka lakukan untuk menjebol gawang Brunei. Cetak dulu cukup satu gol selanjutnya akan mudah mencetak gol-gol berikutnya. 

Pada laga perdana Brunei Darussalam harus mengakui keunggulan Myanmar dengan 7 gol tanpa balas. Tentu saja ini harus menjadi cambuk bagi Timnas U19 dalam menghadapi laga melawan Brunei. 

Timnas U-19 wajib meraih kemenangan untuk meraih 3 poin penuh. Selain karena Brunei adalah tim yang dinilai paling lemah di grup ini, maka skuad asuhan Shin Tae Yong berpeluang memenagkan laga tersebut. 

Saat ini Timnas U19 sangat membutuhkan tiga poin, usai mereka hanya meraih satu poin dari hasil imbang tanpa gol lawan Vietnam. 

Meskipun hanya mempunyai waktu istirahat singkat selama 2 hari tetapi peluang Timnas U19 untuk mengalahkan Brunei masih sangat terbuka. 

Timnas Indonesia memiliki keunggulan kualitas baik secara tim maupun individu sehingga mereka sudah seharusnya bisa meraih kemenangan atas Brunei. 

Timnas Indonesia U-19 tercatat sudah lima kali bertemu dengan Brunei di ajang Piala AFF U-19 dengan lima kali menang. Bahkan pernah Timnas U19 menang dengan 10 gol tanpa balas pada ajang ini tahun 2011. 

Catatan tersebut bisa dijadikan rujukan dan motivasi bagi skuad Garuda Muda mememnangkan laga. Sebenarnya ketika menghadapi Vietnam, para penyerang Timnas U19 memiliki banyak peluang. 

Mereka mampu melakukan kreasi di area penalti Vietnam untuk menciptakan peluang-peluang menciptakan go. Ronaldo Kwateh dan kawan-kawan melepaskan total delapan tembakan yang mengancam gawang Vietnam, tiga di antaranya tepat sasaran. 

Hal tersebut memperlihatkan bahwa Timnas Indonesia U-19 bisa menciptakan peluang. Perbaikan dari kinerja striker-striker Timnas U19 dalam hal penyelesaian akhir, akan membuka peluang untuk mencetak banyak gol ke gawang Brunei. 

Bagaimanapun Brunei bukan Vietnam yang memiliki pertahanan solid sehingga diharapkan skuad asuhan Shin Tae yong ini dengan mudah melakukan banyak haldi area penalti Brunei untuk mencetak gol.  

Myanmar sudah membuktikan bahwa pertahanan Brunei sangat rapuh. Mereka berhasil membuat 7 gol ke gawang negeri kaya raya di ASEAN ini. 

Semoga pasukan belia kita ini para pemainnya tidak egois tetap memiliki kerja sama tim yang terjalin baik sehingga setiap peluang bisa dijadikan gol kemenangan. Selamat berjuang Timnas U19 Garuda Muda. 

Bravo Merah Putih @hensa.

Saturday, July 2, 2022

Inilah Rahasia Shin Tae-yong dalam Meningkatkan "Mental Skuad Timnas Garuda"

 

Shin Tae yong bersama Ketum PSSI (Foto PSSI.org). 

Jika ada pelatih sekaliber Shin Tae yong memiliki komitmen membangun masa depan sepak bola Indonesia, maka sudah seharusnya federasi memberikan fasilitas yang memadai, bukan malah direcoki.

Shin Tae yong berhasil meningkatkan mental skuad Timnas Garuda selama mengikuti kualifikasi Piala Asia 2023 di Kuwait City. Kuncinya adalah pada laga perdana melawan tuan rumah Kuwait, Rabu (8/6/22). 

Timnas Indonesia berhasil melewati ujian pertama yang sangat berat menghadapi tuan rumah Kuwait. Saat itu setelah tertinggal satu gol, Indonesia membalikkan keadaan meraih kemenangan 2-1 atas Kuwait. 

BACA JUGA : 

Timnas Garuda Berada di Pot 4 bersama Malaysia dan Thailand di Ajang Piala Asia 2023. 

Inilah Kunci Kemenangan Timnas Garuda atas Kuwait di Laga Perdana. 

Sebelum pertandingan tersebut, viral di media sosial maupun media cetak dan online di Tanah Air, skuad Garuda mengalami kelelahan akibat udara panas di Kuwait City. 

Skuad Garuda tampak murung di hadapan pelatih Shin Tae yong dalam latihan menjelang laga perdana tersebut. Sempat Pelatih asal Korsel marah-marah melihat kondisi tim asuhannya. 

Shin Tae yong benar-benar terus berupaya memberikan motivasi lebih intens kepada skuad Garuda. Di tengah-tengah latihan para pemain menerima nasehat berharga. 

Para pemain berhasil memerangi rasa lelah dan hawa panas yang cukup tinggi berkat arahan nasehat Shin Tae yong menjelang laga perdana melawan Kuwait. 

Saat itu Shin hanya menjelaskan kepada para pemain bahwa jika gagal lolos di ajang ini maka ketika pulang ke Tanah Air akan semakin lelah dan menderita. Mungkin harus menghadapi caci maki karena skuad bertanding tanpa perjuangan. 

Akhirnya laga perdana melawan Kuwait berhasil dilewati dengan kemenangan. Apalagi sebelum laga tersebut, media setempat meremehkan kekuatan Timnas Garuda. Bahkan menurut mereka, Kuwait hanya akan menurnkan tim pelapis. 

Tuntutan semangat dari Shin Tae yong memaksa para pemain harus mampu menghadapi situasi sesulit apapun sehingga membuat mentalitas pemain menjadi kuat. 

Etos kerja pemain Timnas Indonesia meningkat selama dalam asuhan Shin Tae Yong. Laga perdana melawan Kuwait adalah fakta yang tidak terbantahkan. 

"Kalau kita punya tekad kuat, melawan tim manapun sebenarnya kita bisa. Begitu kembali ke Timnas, jangan ada yang gampang menyerah. Kamu semua harus menjadi pemain yang harus berusaha terus," demikian kata Shin Tae yong dilansir CNNIndonesia (15/6/22), usai laga melawan Nepal yang membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023. 

Laga perdana yang berhasil menang atas tuan rumah Kuwait diakui oleh shin Tae yong sebagai kunci lolosnya Indonesia menuju putaran final Piala Asia 2023. 

Hal tersebut dikatakan coach asal Korea Selatan itu ketika diwawancara oleh AFC usai  laga terakhir lawan Nepal. Kita simak pernyataa lengkap Shin Tae yong dilaman resmi Konfederasi Sepak Bola Asia, The-AFC.com (15/6/22). 

"Sangat penting memulai dengan baik dalam pertandingan pertama turnamen seperti ini. Melawan Kuwait, saya pikir para pemain melakukan segalanya dan memberikan yang terbaik, dan karena kami bermain baik pada laga pertama, dua laga setelahnya berjalan lebih lancar." 

Demikian disampaikan oleh coach Shin Tae yong dalam wawancara eksklusif dengan AFC seperti dilansir situs resmi AFC di atas. 

Keberhasilan yang mengulang partisipasi Indonesia di putaran final Piala Asia pada edisi tahun 2007 ketika Indonesia menjadi tuan rumah bersama Malaysia, Thailand dan Vietnam. 

Berita terbaru dari kesepakatan para Exco menyebutkan bahwa  PSSI memutuskan Shin Tae-yong tetap memegang keplatihan bagi Timna U-19, U-23, dan Senior. 

Keputusan itu diambil setelah Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan melakukan diskusi bersama para Exco dan pelatih asal Korea Selatan tersebut. 

Tentu ini adalah keputusan yang sangat baik dalam menunjang keberlangsungan proses pembinaan yang berjenjang. Shin Tae yong bisa memantau dan mengendalikan kualitas tim dari jenjang U-19, U-23 dan Senior. 

Dengan memegang tiga tim tersebut, kesinambungan pembinaan semakin terjamin dalam pengawasan langsung Shin Tae yong. Proses pembangunan Timnas Indonesia di masa depan juga bisa berlangsung dengan ideal. 

Sudah saatnya PSSI menyadari bahwa pembinaan sepakbola tidak bisa dilakukan secara instan. Prestasi sepakbola Indonesia harus dilandasi dengan pondasi kualitas yang kokoh. 

Jika ada pelatih sekaliber Shin Tae yong memiliki komitmen membangun masa depan sepakbola Indonesia, maka sudah seharusnya federasi memberikan fasilitas yang memadai, bukan malah direcoki. 

Bravo Merah Putih @hensa.